
Plh Kapolres Belawan AKBP Wahyudi Rahman memberikan penjelasan terkait viral video warga tertembak peluru karet yang disebut berasal dari polisi.
Kata dia, hal itu terjadi saat polisi membubarkan aksi tawuran di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan Belawan, pada Kamis (10/7).
“Itu peluru karet ya. Sudah sesuai SOP eskalasi penanganan konflik,” kata Wahyudi, Jumat (11/7).
Berikut kronologi peristiwa yang diungkap Wahyudi:
Pukul 22.21 WIB
Personel Patroli Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan menerima informasi tentang adanya aksi tawuran antar-pemuda Jalan Syahbudin Yatim dan Jalan Sepakat.
Pukul 22.30 WIB
Petugas mendapati aksi tawuran masih berlangsung dan langsung berupaya membubarkan massa dengan bantuan Tim Macan Polres Pelabuhan Belawan.
Namun, para pelaku tawuran justru melakukan perlawanan dengan melemparkan batu dan petasan ke arah petugas.
"Mengingat situasi semakin ricuh dan membahayakan, petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan dan tembakan terarah menggunakan peluru karet untuk membubarkan massa," kata dia.
“Tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk pengendalian situasi yang sudah tidak terkendali dan membahayakan keselamatan petugas serta masyarakat,” ujar Wahyudi.
Setelah massa dibubarkan dan situasi mulai kondusif, warga bernama Indra Kurniawan NST selaku Kepling 27 Pekan Labuhan melaporkan adanya dua pemuda yang mengalami luka akibat tembakan peluru karet, yaitu F (15) dan RS (27).
Pukul 01.50 WIB
Pada awalnya, keduanya menolak untuk dibawa berobat. Namun, setelah dibujuk kembali, korban RS akhirnya bersedia dirujuk ke RS Bhayangkara Medan pada Jumat dini hari didampingi keluarga dan Lurah Pekan Labuhan.
Sementara korban F masih menolak untuk mendapat pengobatan.
Belum diungkapkan lebih jauh penyebab aksi tawuran tersebut.
Terkait narasi tembakan dilepaskan oleh pihak kepolisian, Wahyudi menuturkan pihaknya masih mendalami hal tersebut.