
Korea Selatan (Korsel) meminta perpanjangan atas jeda tarif impor selama 90 hari dari Amerika Serikat (AS) yang akan berakhir pekan depan.
Hal tersebut karena negosiasi yang diprediksi akan berlanjut melewati tenggat waktu yang disepakati antara Seoul dan Washington, ungkap seorang pejabat Kementerian Perdagangan Korea Selatan.
Mengutip Reuters, Senin (30/6), pemerintahan baru Korea Selatan menggelar pembicaraan perdagangan tingkat tinggi pertamanya dengan AS pekan lalu, serta putaran ketiga diskusi teknis tingkat kerja sejak kedua negara menyepakati pada akhir April untuk merancang paket perdagangan guna menurunkan tarif AS sebelum masa jeda 90 hari itu berakhir pada 9 Juli mendatang.
“Sepertinya beberapa negara akan mencapai kesepakatan pada 8 Juli, beberapa mungkin diberikan perpanjangan untuk melanjutkan negosiasi, sementara yang lain akan memutuskan apakah ingin tetap bernegosiasi di bawah tekanan tarif atau tidak,” kata pejabat tersebut.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pada 8 Juli kami diberikan perpanjangan untuk melanjutkan negosiasi,” tambahnya, seraya mengatakan bahwa AS diperkirakan akan membuat keputusan terkait perpanjangan tambahan pada hari itu juga.
Pejabat tersebut menyatakan, dalam pertemuan pekan lalu, AS terutama menyoroti persoalan hambatan non-tarif Korea Selatan, mengingat Korea Selatan telah memberlakukan tarif hampir nol terhadap impor dari AS berdasarkan perjanjian perdagangan bebas yang sudah ada.
Sementara isu-isu lain seperti nilai tukar dan biaya pertahanan sedang dibahas melalui saluran terpisah. Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai bentuk pencegahan terhadap Korea Utara, dan Presiden AS Donald Trump kerap mengeluhkan pengaturan pembagian biaya tersebut.
Sebelumnya, Trump memberikan sinyal cukup positif terkait kemungkinan perpanjangan batas waktu negosiasi tarif dengan berbagai negara yang akan berakhir pada 8 Juli 2025, sebelum tarif yang lebih tinggi akan diberlakukan jika pembicaraan menemui jalan buntu.
Trump mengatakan kepada wartawan sebelum pertunjukan di Kennedy Center, Rabu (11/6), bahwa negosiasi perdagangan terus berlanjut dengan sekitar 15 negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa. "Kami sedang dalam kondisi yang baik dalam hal kesepakatan," katanya dikutip Senin (30/6).
“Kami bertransaksi dengan beberapa negara dan mereka semua ingin membuat kesepakatan dengan kami." Ia mengatakan dirinya tidak yakin perpanjangan tenggat waktu akan menjadi "suatu keharusan."
Saat itu, Trump mengatakan AS akan mengirimkan surat yang merinci ketentuan perjanjian perdagangan ke puluhan negara lain, yang kemudian dapat mereka terima atau tolak.