Kemenhut: Pembangunan Fasilitas Pariwisata Pulau Padar Masih Tahap Konsultasi Publik

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Pembangunan Fasilitas Pariwisata Pulau Padar Masih Tahap Konsultasi Publik Panorama alam dari puncak Pulau Padar Taman Nasional Komodo.(Dok. MI/Palce Amalo)

KEMENTERIAN Kehutanan (Kemenhut) angkat bicara terkait polemik rencana pembangunan fasilitas pariwisata oleh PT Komodo Wildlife Ecotourism (PT KWE) di Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo. Dalam keterangannya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kehutanan Krisdianto menegaskan bahwa pengusahaan wisata alam di kawasan konservasi merupakan bagian dari amanah undang-undang dan hanya dapat dilakukan di zona pemanfaatan. Hal itu tertuang dalam UU 5 tahun 1990 jo UU 32 tahun 2024.

PT KWE diketahui telah mengantongi izin usaha sarana wisata alam sejak 2014 melalui SK Menteri Kehutanan No: SK.796/Menhut-II/2014. okasi pengusahaan yang dimaksud berada di zona pemanfaatan Pulau Padar, dan hingga saat ini belum ada kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana wisata alam yang dilakukan.

Kemenhut juga membantah pemberitaan yang menyebutkan pembangunan akan mencakup 426 hektare lahan. Dalam rencana yang ada, luas area yang akan dibangun hanya sekitar 15,375 hektare, atau sekitar 5,64% dari total 274,13 hektare wilayah izin usaha di Pulau Padar. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap dalam lima tahap dan dibagi menjadi tujuh blok lokasi.

"Terkait dengan rencana tersebut, saat ini masih pada tahap konsultasi publik atas dokumen Environmental Impact Assessment (EIA) sesuai standar World Heritage Centre (WHC) dan IUCN," kata Krisdianto dalam keterangan resmi, Selasa (5/8).

Ia menyatakan, pemerintah Indonesia tidak akan mengizinkan pembangunan apa pun sebelum dokumen EIA ini disetujui oleh WHC dan IUCN, sebagai bagian dari komitmen terhadap perlindungan Outstanding Universal Value (OUV) situs warisan dunia.

Adapun, penyusunan dokumen EIA dilakukan oleh tim ahli lintas disiplin secara ilmiah dan partisipatif. Proses konsultasi telah melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat, LSM, pelaku usaha, hingga akademisi, melalui forum konsultasi publik yang digelar di Labuan Bajo pada 23 Juli 2025 lalu.

Pemerintah, lanjut Krisdianto, akan memastikan bahwa seluruh tahapan pembangunan tidak berdampak negatif terhadap kelestarian komodo dan habitatnya. Evaluasi terhadap nilai-nilai universal luar biasa (Outstanding Universal Value/OUV), baik dari sisi ekologi, lanskap, maupun sosial-budaya, menjadi dasar utama dalam proses penilaian.

Dokumen EIA ini juga merupakan bentuk tindak lanjut atas mandat dari hasil Reactive Monitoring Mission Taman Nasional Komodo tahun 2022, serta keputusan resmi Sidang WHC ke-46 di Riyadh (2023) dan WHC ke-47 di Paris (2025). Pembangunan hanya akan dilakukan jika seluruh rekomendasi EIA dipenuhi dan tidak menimbulkan risiko terhadap integritas situs warisan dunia.

Kemenhut mengajak seluruh pihak untuk menunggu hasil penilaian internasional yang saat ini sedang berlangsung dan menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.

"Kemenhut menghargai perhatian publik terhadap keberlanjutan dan kelestarian satwa Komodo dan Pulau Padar. Kami mengajak seluruh pihak untuk menunggu proses penilaian internasional yang tengah berjalan, serta menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat dan berpotensi menyesatkan publik," pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article