KOMISI Pemberantasan Korupsi resmi menetapkan Immanuel Ebenezer alias Noel sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. Noel merupakan Wakil Menteri Ketenagakerjaan sebelum akhirnya dipecat dari jabatannya pada hari yang sama dengan penetapannya sebagai tersangka, yakni Jumat, 22 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Penangkapan Noel cukup mengejutkan publik lantaran selama ini ia terkenal dengan aksi tegasnya memberantas perusahaan-perusahaan nakal yang menahan gaji hingga ijazah pegawainya. Noel bahkan sering mendatangi perusahaan-perusahan tersebut secara langsung.
Sebelum akhirnya bergabung dengan ring 1 sebagai anggota kabinet dan berakhir melakukan korupsi, Noel pernah menapaki jalan panjang. Pria yang lahir di Riau pada 22 Juli 1975 ini memulai karier politik di Gerindra pada 2023. Selama perjalanan itu, Noel bercerita pernah menjadi pengemudi ojek online atau ojol.
“Saya pernah menjadi driver ojol pada 2016 dan anak saya pun jadi driver ojol. Saat mendaftar sebagai ojol, surat nikah saya jadi jaminan. Sedangkan untuk anak saya, ijazahnya yang jadi jaminan ke perusahaan,” kata Noel saat berdialog dengan pengemudi ojol di kantor Grab, Jakarta, Jumat, 8 November 2024.
Sebagai pengemudi ojol, Noel mengaku hafal titik-titik keramaian saat berkeliling di Jakarta. Area ini biasa dikenal sebagai wilayah “gacor” alias tingkat keramaian pesanan tinggi. “Saya dulu biasa main di Tanjung Barat. Tapi, kalau mau gacor, saya main ke tengah, ke Grand Indonesia. Jadi, kalau ada teman-teman ojol order-nya sedikit, berarti mereka mainnya bukan di titik gacor,” ujarnya.
Nasibnya kemudian berubah drastis setelah Noel memutuskan menjadi loyalis Joko Widodo pada pemilihan presiden 2019. Kala itu Noel memimpin dan mendirikan kelompok relawan pendukung Jokowi yang diberi nama Jokowi Mania Nusantara atau Joman.
Atas loyalitasnya tersebut, Noel mendapat jabatan komisaris utama di PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero). Tak lama, posisinya itu hanya dijabat kurang dari satu tahun, yaitu sejak Juni 2021 hingga Maret 2022.
Pada 2024, Noel pernah bertarung di arena legislatif sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Gerindra. Dalam kontestasi itu, Noel memperoleh 27.785 suara. Namun jumlah tersebut tak cukup mengantarkan Noel masuk ke Senayan.
Walau begitu, karier Noel justru makin moncer lantaran turut menjadi salah satu relawan Presiden Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024. Ketua Umum Joman ini awalnya mengarahkan relawannya mendukung Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Namun arah politiknya berputar. Ia mencabut keputusan tersebut dan mengalihkan dukungan kepada Prabowo seiring dengan pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden. Noel kemudian mendirikan kelompok relawan Prabowo Mania.
Keputusannya tersebut berbuah manis. Setelah membantu memenangi Prabowo mengalahkan lawannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Noel ditunjuk sebagai wakil menteri guna mendampingi Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. Tak hanya itu, ia juga mendapat jabatan komisaris di PT Pupuk Indonesia (Persero).
Hingga akhirnya pada Rabu, 20 Agustus 2025, Noel diringkus KPK dalam operasi tangkap tangan. Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan Noel terlibat kasus pemerasan untuk mengeluarkan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Seharusnya para buruh hanya membayar biaya resmi sebesar Rp 275 ribu. Namun mereka diminta membayar hingga Rp 6 juta.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menyebutkan praktik pemerasan ini berlangsung sejak 2019. Sementara itu, Noel menduduki kursi Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada 2024. Dalam rentang masa jabatannya hingga 2025, Noel mengetahui praktik itu. Namun dia meminta jatah.
"Noel meminta imbalan dan menerima Rp 3 miliar dan sepeda motor Ducati," ujar Asep.
Novali Panji, Rizki Yusrial, dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Penjelasan Unpad Soal Isu Pembatalan Ratusan Penerima KIP Kuliah