
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menjawab 45 pertanyaan penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Surakarta. Pertanyaan itu terkait dengan pemeriksaan Jokowi sebagai saksi pelapor kasus fitnah dan ujaran kebencian ijazah palsu.
“Iya tadi pemeriksaan dari penyidik. Ada 45 pertanyaan. Pertanyaan 35 sudah pertanyaan yang lalu, tapi di review kembali dan yang baru 10 pertanyaan,” ujar Jokowi di Polresta Surakarta, Rabu (23/7).
Salah satu pertanyaan penyidik adalah soal Kasmudjo, dosen pembimbing Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing akademik selama berkuliah. Bukan pembimbing skripsi.
“Mengenai Pak Insinyur Kasmudjo saya sampaikan bahwa beliau adalah dosen pembimbing saya. Tapi untuk dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmudjo, tapi Profesor Doktor Insinyur Ahmad Sumitro, jadi lebih memperjelas saja,” ucap Jokowi.
Jokowi Sebut Nama Kasmudjo 2017
Berdasarkan catatan kumparan, Jokowi memperkenalkan Kasmudjo sebagai dosen pembimbing skripsi dalam acara di UGM.
Nama Kasmudjo pertama kali disebut Jokowi pada acara silaturahmi degan dosen dan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM pada 19 Desember 2017.

Kala itu, Jokowi menyebutnya sebagai dosen pembimbing. Jokowi menceritakan berkat bimbingan Kasmudjo dia bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Dia memanggil Kasmudjo di atas panggung.
"Sekali lagi, Pak Kasmudjo, saya menghaturkan banyak terima kasih karena berkat bimbingan Bapak di Jurusan Teknologi Kayu, saya bisa menyelesaikan skripsi saya — meskipun saya lupa bolak-baliknya berapa kali. Karena begitu maju, dibentak, balik! Begitu maju, dibentak...kok galak sekali?" ujar Jokowi disambut tawa hadirin.
Karena pidato ini, publik menyimpulkan Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi Jokowi. Namun, ternyata Kasmudjo adalah dosen pembimbing akademik.