Jelang Deadline Tarif AS, Investor RI Cenderung Hati-Hati di Pasar Saham

4 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparanLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Menjelang tenggat waktu (deadline) negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pada 9 Juli 2025 nanti, pelaku pasar di dalam negeri mulai bersikap defensif.

Ketidakpastian hasil negosiasi membuat investor menarik diri dari aset berisiko seperti saham, dan beralih ke instrumen lindung nilai seperti emas.

Pengamat pasar modal, Lanjar Nafi, menilai situasi ini sebagai bentuk respons pasar terhadap meningkatnya risiko ketidakpastian perdagangan.

“Sentimen pasar akan cenderung hati-hati dan lebih menghindari risiko. Untuk emas akan lebih diminati karena untuk melindungi aset dari risiko yang meningkat,” ujar Lanjar kepada kumparan, Jumat (4/7).

Menurutnya, sektor saham Indonesia, khususnya emiten yang berorientasi ekspor ke AS, berpotensi tertekan dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini diperparah oleh potensi arus modal keluar dari investor asing.

“Rupiah akan sangat rentan karena berpeluang adanya arus keluar investor asing,” ujarnya.

Bank Indonesia (BI), lanjut Lanjar, kemungkinan akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Namun, tekanan terhadap rupiah tetap mengintai.

Lanjar juga mencatat adanya investor asing telah melakukan rebalancing portofolio sebagai bentuk antisipasi risiko.

Net sell asing dalam sebulan belakangan telah mencapai lebih dari Rp 7 triliun,” ujarnya.

Warga mengantre untuk melakukan aktivitas jual beli Emas di Galeri 24, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanWarga mengantre untuk melakukan aktivitas jual beli Emas di Galeri 24, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Dari sisi skenario, Lanjar menyebut dua kemungkinan besar, yakni kesepakatan berhasil, atau gagal. Jika kesepakatan dicapai, pasar akan menguat. Sebaliknya, kegagalan akan memicu aksi jual besar-besaran dan depresiasi rupiah.

“Dalam hal ini investor disarankan berada di posisi defensif, kurangi posisi pada saham dan diversifikasi ke obligasi, emas, dan USD lebih banyak,” jelasnya.

Sementara itu, ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin, menilai fluktuasi pasar saat ini sangat sensitif terhadap perkembangan kebijakan perdagangan AS.

Nilai aset riil dan keuangan akan terus bergejolak selama tidak ada kejelasan soal kesepakatan.

“Sebelum ada deal, uncertainty akan membuat pelaku pasar gelisah sehingga kemungkinan besar harga aset riil dan sekuritas akan mengalami sentimen yang cenderung negatif,” ujar Eddy kepada kumparan, Jumat (4/7).

Eddy menyebut tarif 20 persen seperti yang disepakati AS dan Vietnam masih bisa ditoleransi oleh pasar, asalkan daya saing ekspor Indonesia diperkuat. Namun jika tidak, dampaknya bisa menyempitkan surplus perdagangan RI dengan AS.

Eddy juga menjelaskan tarif secara langsung tidak selalu memicu capital outflow, tetapi efek berantainya seperti ekspor turun, pertumbuhan melambat, dan rupiah melemah, bisa juga menciptakan gelombang aliran modal keluar secara tidak langsung.

“Investor memindahkan dana ke tempat lain, dst. Tapi kaitan langsung/otomatis sih tidak ada,” ujarnya.

Read Entire Article