TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku tidak tahu-menahu soal 'partai biru' yang disebut-sebut di balik isu ijazah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin menyebut partainya berwarna hijau. “Wah, kebetulan partai saya hijau, ya. Enggak tahu saya, enggak ikut-ikut,” ujar Cak Imin saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025.
Cak Imin menegaskan, PKB tidak ikut-ikutan soal ramai-ramai isu ijazah Jokowi. Dia juga enggan berkomentar lebih lanjut dan tidak ingin ikut campur masalah tersebut. “Enggak tahu saya, enggak ikut-ikut,” ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isu partai biru yang disebut-sebut di balik polemik ijazah palsu mantan Presiden Jokowi mencuat. Dugaan partai biru bermula dari pernyataan Jokowi soal adanya orang besar di balik sejumlah persoalan yang membawa-bawa namanya, yaitu ijazah palsu dan isu pemakzulan putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi menyebut ada manuver politik besar di balik serangan-serangan tersebut. "Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, isu-isu pemakzulan (Gibran) ini," ujar Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada Senin, 14 Juli 2025.
Menurut dia, serangkaian isu yang menyerangnya dan keluarga ditengarai berhubungan dengan kalangan tertentu yang memiliki kekuatan politik. "Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya, itu saja," ujar Jokowi.
Partai biru sempat disinggung Sekretaris Jenderal Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu Ade Darmawan saat tampil di TV nasional saat membahas ijazah Jokowi. Ade merupakan pelapor Roy Suryo dan rekan-rekannya ke polisi atas dugaan penghasutan isu ijazah palsu Jokowi. Ia mengatakan bahwa dalang di balik isu itu berkaitan dengan warna baju biru yang saat itu ia kenakan.
Dalam kesempatan berbeda, pentolan relawan Jokowi sekaligus Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina menyebut, warna biru itu mengarah kepada partai politik yang memiliki dominan warna biru dalam identitas partainya.
Partai Demokrat pun kemudian menjadi perbincangan karena warna partai yang dominan biru. Demokrat telah membantah disebut menggerakkan narasi ijazah palsu Jokowi. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, menolak partainya dihubungkan dengan dalang di balik tuduhan ijazah mantan Gubernur Jakarta itu. "Karena jadi liar isunya. Kami tegaskan enggak ada urusan kami dengan kasus ijazah palsu, apalagi dikait-kaitkan agenda politik di balik ini. Ini fitnah besar, ini kami tolak," ujar Hinca saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin, 28 Juli 2025.
Hinca mengatakan, isu ini juga menjadi perhatian khusus Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, kata Hinca, memerintahkan Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat untuk meluruskan hal tersebut. Partai Demokrat melalui unggahan di Instagram resmi @pdemokrat juga telah mengeluarkan pernyataan tertulis dengan menekankan bahwa partai tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan tudingan ijazah palsu Jokowi.