
PIMPINAN Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menggelar Halaqah Kebangsaan sebagai bagian dari Mukernas dan Pelantikan pengurus masa khidmat 2025-2030. Kegiatan itu digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Keempat menteri yang membuka dan mengisi kegiatan Halaqah Kebangsaan PP ISNU itu antara lain Menteri Agama Nasarudin Umar, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi, Menteri Saintek Dikti Brian Yuliarto, dan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar
Menteri Agama Nasaruddin Umar didapuk untuk membuka acara sekaligus memberikan keynote speech, dia menegaskan posisi strategis ISNU sebagai pengusung peradaban Islam modern dari Indonesia untuk dunia.
“Kehadiran ISNU sangat timely, tepat waktu. ISNU harus menjadi artikulator, translator, dan transformer untuk membawa nilai-nilai Islam modern Indonesia ke panggung dunia,” ujar Menag Nasaruddin.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi menjelaskan bahwa SDM ISNU yang besar dan memiliki kompetensi diharapkan bisa memberikan dampak yang besar untuk masyarakat.
"Dengan kompetensi yang dimiliki oleh para anggota ISNU, saya harap ini bisa memberikan manfaat besar untuk Indonesia Emas 2045," terangnya.
Di sisi lain, Menteri Saintek Dikti Brian Yuliarto menegaskan bahwa saat ini dunia menghadapi problem yang kompleks. Mulai dari disrupsi pandemi, lanjut disrupsi AI, sampai dengan disrupsi geopolitik.
Karena itu, Indonesia harus memiliki budaya yang kuat, untuk bisa mengambil kesempatan adanya disrupsi besar yang memungkinkan untuk mengubah hegemoni dunia maju. Ada kesempatan, Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Presiden berpesan, negara yang tidak menguasai sains dan teknologi, tak bisa jadi negar Makmur. Kami berharap betul ISNU ini bisa berikan kontribusi, membangun budaya ilmiah sehingga bisa menjadi negara maju," ucapnya.
ISNU, lanjutnya, harus bisa membangun dorongan bagi generasi muda supaya nanti, kebiasaan budaya yang ilmiah dan menyukai pengetahuan serta melek teknologi, sehingga bisa memberikan dampak bagi negara Indonesia.
"Kami berharap ISNU berperan signifikan dalam membudayakan hal tersebut. Sehingga Indonesia siap budayanya, menguasai teknologi dan bisa menjadi negar maju," tambahnya.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan
Dalam mewujudkan Indonesia Emas, Langkah yang diambil ISNU sudah strategis karena kondisi kehidupan saat ini tidak mudah dihadapi sebagai sebuah bangsa. Karena itu, dengan kapasitas ISNU, Muhaimin yakin ISNU bisa menjadi solusi dari masalah yang ada.
"ISNU yang terdiri dari intelektual, cendekiawan, professional akan terus ditunggu Langkah konkret, menjadi solusi dari kondisi-kondisi tak menentu dunia yang di depan mata kita," tegasnya.
Setelah Halaqah yang dijalankan dalam beberapa sesi dilaksanakan, rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan menggelar Mukernas atau Musyawarah Kerja Nasional. Nantinya, Langkah dan program PP ISNU masa bakti 2025-2030 akan dibahas dalam Mukernas tersebut. (I-3)