Ilmuwan di China Sukses Deteksi Parkinson Pakai AI dan Kotoran Telinga

1 month ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Melly Meiliani/kumparanIlustrasi membersihkan telinga. Foto: Melly Meiliani/kumparan

Tahukah kamu, kotoran telinga bisa jadi satu indikator penanda seseorang terkena parkinson atau tidak? Sebuah studi baru menemukan bahwa senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compound/VOC) dalam kotoran telinga ini, dapat membawa sinyal kimiawi penyakit parkinson.

Penelitian ini memperkuat studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa penyakit Parkinson bisa mempengaruhi bau badan seseorang melalui perubahan sebum. Ini adalah zat berminyak yang secara alami melembabkan rambut dan kulit manusia.

Studi lama itu kurang bisa diandalkan karena analisis sebum kulit terhadap paparannya pada udara dan lingkungan eksternal kurang bisa diandalkan untuk pengujian klinis.

"Diagnosis dan intervensi dini sangat penting untuk pengobatan penyakit Parkinson," tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan dilansir Science Alert.

"Studi ini mengusulkan model diagnostik... yang menganalisis VOC dari sekresi saluran telinga."

Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif progresif yang memengaruhi sistem saraf pusat, di area otak yang mengatur gerakan tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya produksi dopamin akibat kerusakan sel saraf di substantia nigra, sehingga menyebabkan gejala seperti tremor, kekakuan otot, gerakan melambat (bradikinesia), dan gangguan keseimbangan.

Kenapa ilmuwan begitu fokus pada VOC dari kotoran telinga? Mereka berhipotesis sinyal halus untuk penyakit Parkinson dapat muncul di telinga. VOC dapat berubah-ubah tergantung pada beberapa kondisi seperti peradangan, stres sel, dan neurodegenerasi di otak.

Para peneliti mengambil sampel kotoran dari liang telinga dari 209 peserta studi. 108 di antaranya telah didiagnosis menderita penyakit Parkinson.

Mereka memetakan perbedaan komposisi kotoran telinga antara orang dengan dan tanpa penyakit Parkinson. Hasilnya, empat VOC penderita parkinson dominan memiliki komponen berikut di kotoran telinga mereka: etilbenzena, 4-etiltoluena, pentanal, dan 2-pentadesil-1,3-dioksolana.

Temuan ini punya peluang besar digunakan untuk mengidentifikasi penyakit Parkinson di masa yang akan datang. Metode ini bisa menjadi tes dasar untuk mengembangkan berbagai tes lainnya.

Tim juga melatih sekumpulan data AI atau artificial intelligence menggunakan data VOC yang telah diambil. Mereka menghasilkan tool yang disebut sistem penciuman kecerdasan buatan (AIO). Para ilmuwan berhasil mencapai tingkat akurasi 94,4 persen dalam mengidentifikasi penderita parkinson.

"Sistem analisis (AI) berbasis AIO menggarisbawahi potensinya untuk digunakan dalam perangkat diagnostik medis samping tempat tidur, membantu pengobatan lebih dini dan lebih efektif bagi pasien penyakit Parkinson," tulis para peneliti.

Deteksi dini parkinson cepat dan murah

Metode diagnosis Parkinson saat ini umumnya melibatkan kombinasi penilaian klinis dan pemindaian otak. Penelitian baru ini berpotensi menghasilkan tes usap telinga sederhana yang dapat mempercepat, mengurangi biaya, dan mendeteksi Parkinson lebih dini.

Temuan ini juga dapat membantu penelitian yang sedang berlangsung untuk memahami bagaimana penyakit Parkinson dimulai dan bagaimana cara menghentikannya. Perubahan VOC yang teridentifikasi mungkin dapat digunakan sebagai sidik jari kimia, mengidentifikasi perubahan lain yang terjadi karena penyakit tersebut.

“Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut pada berbagai tahap penyakit, di berbagai pusat penelitian dan di antara berbagai kelompok etnis, untuk menentukan apakah metode ini memiliki nilai aplikasi praktis yang lebih besar," kata ahli biokimia Hao Dong, dari Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Analytical Chemistry berjudul 'An Artificial Intelligence Olfactory-Based Diagnostic Model for Parkinson’s Disease Using Volatile Organic Compounds from Ear Canal Secretions.'

Read Entire Article