Jakarta (ANTARA) - IFG Progress, lembaga think tank dari holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG), menyatakan bahwa terdapat potensi penetrasi pasar asuransi yang besar di kalangan anak muda di bawah umur 30 tahun.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh IFG Progress dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), terdapat 53 persen responden yang mengungkapkan ketertarikan mereka untuk membeli produk asuransi di masa depan.
“Untuk distribusi dari umur responden, kalau misalnya respondennya itu ternyata profilnya di bawah 30 tahun, ternyata mereka itu ingin lebih cepat membeli produk asuransi,” ujar Research Associate IFG Progress Rosi Melati di Jakarta, Rabu.
Ia menyampaikan bahwa responden pada rentang umur tersebut cenderung memiliki kebutuhan dan pengeluaran yang lebih sedikit dibandingkan kelompok umur lainnya.
Ia menuturkan konsumen di bawah umur 30 tahun mendominasi kelompok responden yang berencana untuk membeli produk asuransi sesegera mungkin (as soon as possible) di bawah kurun waktu satu tahun, yakni sebanyak 44,6 persen.
Kemudian diikuti dengan kelompok responden dengan umur 30-45 tahun (33,8 persen) serta kelompok responden dengan umur di atas 45 tahun (21,6 persen).
Kelompok responden yang berencana untuk membeli produk asuransi dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan juga hampir sebagian besar diisi oleh anak muda.
Sebanyak 40,6 persen dari mereka adalah kelompok responden dengan umur di bawah 30 tahun, kemudian 45 persen di antaranya merupakan kelompok responden dengan umur 30-45 tahun, sedangkan sisanya sebesar 14,4 persen ialah kelompok responden dengan umur di atas 45 tahun.
Dua kelompok lainnya, yakni kelompok responden yang berencana membeli produk asuransi dalam 3-5 tahun mendatang dan kelompok responden yang berencana membeli produk asuransi lebih dari 5 tahun mendatang, didominasi oleh kelompok responden dengan umur 30-45 tahun, masing-masing sebesar 51,9 persen dan 52,3 persen.
“Untuk profil responden yang memiliki umur 30-45 tahun, itu memang consider (mempertimbangkan) membeli asuransi di tahun yang lebih agak lama. Praduga kami adalah mungkin di tahun-tahun ini mereka baru memiliki keluarga, baru memiliki anak, dan memang kebutuhannya banyak,” ucap Rosi Melati.
Baca juga: AAUI: Pasar asuransi umum tumbuh signifikan tahun 2025
Baca juga: Raih Best Reinsurance, Indonesia Re perkuat posisi pemimpin pasar
Baca juga: Di tengah volatilitas pasar, TUGU dinilai mampu jaga modal solid
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.