
PELATIH Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, menyoroti hasil imbang 0-0 melawan Laos pada laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Menurutnya, capaian itu belum sesuai target, namun optimisme tetap terjaga.
“Hasil malam ini memang mengecewakan. Kami seharusnya bermain sesuai dengan harapan dan ekspektasi,” ujar Gerald dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa tak ada pilihan lain selain merebut kemenangan pada dua laga sisa, masing-masing menghadapi Makau dan Korea Selatan.
"Tidak ada cara lain selain memenangkan dua pertandingan berikutnya untuk bisa lolos. Kadang-kadang memang para pemain berada dalam tekanan, tapi itu bagian dari permainan. Dari tekanan itu, mereka harus bisa tetap menunjukkan permainan yang sudah dilatihkan kepada mereka," sebutnya.
Gerald menilai, kunci kebangkitan tim ada pada mentalitas. Dengan pengalamannya bermain di level Eropa hingga Liga Champions, ia menekankan bahwa laga pembuka selalu memberi pengaruh besar.
“Pertandingan pertama selalu yang paling penting. Jika kita bisa menang di laga pertama, maka akan lebih mudah menghadapi laga kedua, ketiga, dan seterusnya,” tuturnya.
Ia menyinggung pengalaman sebelumnya ketika tim sempat dominan atas Brunei di babak pertama, namun mengalami penurunan performa setelah jeda. Menurutnya, konsistensi dan daya juang sepanjang 90 menit menjadi faktor krusial.
“Kuncinya ada di mental. Kalau mental bagus, semangat juga akan terus terjaga. Saya percaya anak-anak bisa bangkit dan memberikan yang terbaik di dua laga berikutnya,” pungkas Gerald. (Ndf/I-1)