
JURNALIS sekaligus ikon publik, Najwa Shihab, membagikan sebuah kisah yang menginspirasi dalam gelaran konferensi pers Generasi Campus Roadshow 2025.
Di hadapan para jurnalis yang hadir, Najwa menceritakan momen menyentuh dari seorang peserta yang ia temui pada gelaran tahun sebelumnya.
Dalam sesi tersebut, wanita yang akrab dipanggil dengan sebutan Nana itu mengenang pertemuan dengan seorang jurnalis muda yang sempat dilanda dilema antara meneruskan pekerjaan impiannya dan memenuhi harapan orang tuanya untuk melanjutkan studi S2.
“Di akhir acara, ada seorang perempuan muda dengan suara bergetar yang berkata, ‘Mbak Nana, saya mencintai profesi ini, tapi orang tua saya ingin saya lanjut S2 karena khawatir saya terjun ke lapangan sebagai jurnalis.'"
Tak tinggal diam, Najwa turun langsung dari panggung dan memberikan dorongan semangat. Ia bahkan bersedia berbicara langsung kepada orang tua si peserta.
“Aku bilang, perempuan jadi jurnalis itu langka. Dan kalau memang nanti mau lanjut S2, Saya akan kasih rekomendasi” ujar Nana dihadapan audiens.
Kisah itu tak berhenti di sana. Beberapa waktu kemudian, Najwa kembali bertemu dengan peserta tersebut yang membawa kabar gembira.
Berkat dorongan itu, ia mendapatkan tambahan waktu dua tahun dari orang tuanya untuk bekerja sebagai jurnalis, dan kini tengah menempuh studi S2 di UGM.
“Dari cerita itu saya makin percaya, diskusi lintas generasi antara orang tua dan anak tentang passion dan karier tetap relevan sampai hari ini. Dan senang rasanya Generasi Campus bisa menjadi ruang tengah untuk percakapan penting seperti itu,” ujar Najwa dengan penuh rasa haru.
Kisah tersebut menegaskan bahwa di balik megahnya angka 15.000 peserta dan jutaan interaksi digital yang dicapai tahun lalu, dampak sesungguhnya dari acara ini terletak pada perubahan nyata dalam kehidupan individu.
Najwa juga menyebut, bahwa passion itu penting, tetapi sebagai generasi muda perlu untuk belajar dan memulai hal baru. Menurutnya hidup yang terus berjalan akan memaksa seseorang untuk terus berubah.
“Apa yang menjadi passion kita di usia 20, akan sangat mungkin berubah pada saat kita di usia 30, di usia 40, dan selanjutnya. Jadi, penting untuk punya fleksibilitas dan keberanian untuk memulai dan melanjutkan ulang hidup," ujarnya.
Melalui kisah tersebut, Najwa menegaskan bahwa “passion” tidak hanya soal gairah, tetapi juga keberanian untuk bertahan dan bergerak.