Sampah botol plastik membanjiri lapangan Plaza de Bolívar yang ikonis di jantung kota Bogota, Kolombia, Selasa (24/6) kemarin.
Aksi ini dilakukan para pendaur ulang untuk menuntut kondisi kerja yang layak dari pemerintah dan wali kota ibu kota Kolombia tersebut. Mereka menuntut agar pemerintah menanggung biaya kesehatan dan pensiun mereka.
"Upah para pendaur ulang tidak mencapai upah minimum," kata Nohra Padilla, presiden Asosiasi Pendaur Ulang Nasional.
Dikutip dari AFP, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup Kolombia, Bogota menghasilkan 6.300 ton sampah setiap hari. Sekitar 15 persen di antaranya didaur ulang oleh para pekerja ini.
Kota dengan penduduk sekitar 8 juta itu tidak memiliki layanan pengumpulan sampah publik, yang diisi 26.000 pendaur ulang untuk melakukan pekerjaan itu.