
KESEMPATAN yang kini kian terbuka luas, spenting untuk menghadirkan musik di peta musik global. Perfilman Indonesia telah lebih mapan perihal strategi distribusi dan pengenalan karya ke audiens dan peta sinema dunia.
Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan Ahmad Mahendra mengungkapkan industri musik Indonesia saat ini perlu memetakan indikator yang jelas dalam ekosistem musik. Urgensi ini dipelajari dari ekosistem film Tanah Air yang makin terbentuk dan sukses lewat takaran indikator yang jelas.
“Tanda-tanda pemajuan kebudayaan terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada jumlah produksi, penonton, kehadiran di festival internasional, dan makin banyak film tanah air yang menang di ajang festival perfilman tingkat internasional, contohnya Pangku,” ucap Ahmad Mahendra dalam sesi panel bertajuk Jalur Lokal ke Global: Menyiapkan Musisi & Karya Indonesia Mendunia dalam rangkaian Konferensi Musik Indonesia (KMI) di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Kamis (9/10).
Mahendra juga menuturkan, Kementerian Kebudayaan saat ini mendorong pemajuan ekosistem musik melalui program nasional Manajemen Talenta Nasional (MTN). Program MTN di bidang film, sastra, musik, seni pertunjukan, dan seni rupa, menjadi salah satu indikator untuk meningkatkan talenta tanah air yang berkualitas.
Sementara itu, Managing Director Youtube Music Asia Pasifik, Paul Smith, menyoroti potensi besar musisi Indonesia di kancah global. “Jika kita berbicara tentang musik, kita harus berbicara tentang Indonesia, dengan 135 juta populasi Indonesia aktif ada di platform kami (YouTube),” katanya.
Managing Director Spotify untuk Asia Tenggara Gustav Bac juga menyampaikan peluang meraih audiens yang lebih luas bahkan hingga global saat ini juga bisa ditempuh dengan adanya platform streaming digital. “Platform digital untuk streaming lagu ini berpotensi untuk membuka peluang bagi para musisi, membentuk kesempatan yang lebih luas bagi musisi Indonesia untuk menemukan audiens baru,” jelasnya.(M-2)