Jakarta (ANTARA) - Platform pembayaran DOKU merilis fitur PayChat yang memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran langsung pada aplikasi WhatsApp.
Fitur itu mengintegrasikan layanan pesan (chat) pelanggan dengan rekapitulasi penjual, sehingga pembelian, pencatatan data, dan pembayaran bisa dilakukan dalam satu aplikasi.
Chief of Product Experience DOKU Rama Prahara dalam taklimat media di Jakarta, Senin, mengatakan PayChat memanfaatkan fasilitas WhatsApp Business dengan mendorong konversi dari pesan hingga tahap terakhir belanja daring (check out).
Penjual bisa membuat pesan terpersonalisasi (chatbot custom) dari dasbor terpusat DOKU, di mana penjual bisa mengatur format pemesanan (order) otomatis, pertanyaan spesifik (seperti nama, alamat, metode pengiriman, dan sebagainya), gambar, dan kebutuhan lainnya.
Pelanggan bisa menjawab pesan chatbot dari WhatsApp, yang nantinya data akan terintegrasi secara otomatis dengan dasbor penjual.
“Untuk mendapatkan informasi pelanggan, biasanya pakai Google Form atau copy-paste WhatsApp, lalu penjual mencatat. Kalau PayChat, cukup di dalam 'chat' nanti akan langsung terkonversi ke dalam tabel yang bisa langsung dipakai oleh penjual,” kata Vice President of Biller as a Service DOKU Rachma Kandini, menjelaskan.
Selain memfasilitasi interaksi dengan pelanggan, fitur PayChat juga memungkinkan penjual untuk mengatur harga, memberikan opsi pengambilan langsung (take away) atau pengiriman (delivery), hingga menambahkan biaya tambahan seperti ongkos kirim dan biaya administrasi sebelum pembayaran.
Kemudian, PayChat juga menghadirkan fitur pengiriman tagihan massal (bill broadcast) untuk efisiensi penagihan. Pesan disertai dengan tautan pembayaran otomatis tanpa perlu integrasi ulang dan membuat format secara manual.
DOKU meyakini fitur tersebut cocok untuk bisnis dari berbagai skala, mulai dari usaha menengah hingga korporasi.
Ke depan, ia mengatakan DOKU berencana menambahkan fitur pemilihan jasa pengiriman saat pemesanan. Dengan begitu, layanan PayChat juga dapat terintegrasi dengan kebutuhan logistik.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.