
Presiden Prabowo Subianto bakal merilis Koperasi Desa Merah Putih pada 21 Juli 2025. Jadwal peluncuran ini mundur dari rencana sebelumnya, 19 Juli 2025.
Sebanyak 103 unit koperasi akan jadi percontohan dari target 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia. Dikutip dari Instagram @pco.ri, Minggu (20/7), Koperasi Desa Merah Putih ini bakal ada enam gerai bisnis untuk melayani kebutuhan masyarakat setiap harinya.
Bisnis tersebut meliputi gerai sembako, cold storage atau penyimpanan pendingin, layanan obat murah, klinik desa, simpan pinjam, pengelolaan logistik, dan gerai kantor koperasi.
Dapat Pinjaman Bank

Untuk membangun bisnis-bisnis tersebut, pemerintah memastikan Koperasi Desa Merah Putih akan mendapatkan pinjaman modal dari bank pelat merah atau Himpunan Bank Rakyat (himbara) untuk modal usaha.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan nantinya bunga pinjaman yang diberikan Himbara kepada Kopdes Merah Putih adalah sebesar 6 persen.
“Bunga KUR minimal 6 persen,” kata Zulhas usai Rapat Finalisasi Rilis Kopdes Merah Putih di Kantor Kemenko Pangan pada Selasa (15/7).
Sementara Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Kopdes Merah Putih, Ferry Juliantono mengatakan maksimal plafon pinjaman sebesar Rp 3 miliar per unit Kopdes.
"Ini untuk modal kerja 6 tahun dan investasi 10 tahun. Kita sudah mengusulkan supaya ada grace period 6 bulan,” jelasnya.
Tujuan pengusulan grace period selama 6 bulan ini adalah untuk memberi ruang adaptasi koperasi dalam tahap awal operasional. Meskipun hingga saat ini regulasi yang mengatur pembiayaan tersebut masih digodok.
Untuk skema pembiayaan Kopdes Merah Putih ini, akan melibatkan kerja sama antara koperasi distributor/supplier, dan bank penyalur. Kopdes mengajukan pembiayaan kepada perbankan pelat merah sesuai dengan kebutuhan. Setelah dilakukan peninjauan kelayakan usaha, bank akan menentukan jumlah pembiayaan yang disetujui.