Liputan6.com, Jakarta Kepergian komedian Mpok Alpa menyisakan duka di hati sang suami, Aji Darmaji. Kehilangan istri membuat rutinitas harian Aji Darmaji terasa hampa, bahkan untuk hal kecil yang dulu dianggap biasa.
Seperti diketahui, Mpok Alpa meninggal dunia di Jakarta, 15 Agustus 2025, setelah berjuang melawan kanker payudara. Aji Darmaji mengatakan, yang paling terasa adalah hilangnya momen kebersamaan sehari-hari. Ia rindu perhatian, termasuk omelan istri yang kini tak akan pernah didengarnya lagi.
"Momen yang terasa ketika hari-hari kita kan selalu sama almarhumah. Kayak misalkan selalu masakin tiap hari, saya makan juga ditungguin, dipanggil-panggil, 'Pak, Pak, makan dulu,' kayak gitu," kata Aji Darmaji di kediamannya, Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025).
"Terus hari-hari nih ngomelnya paling, 'Pak, kebiasaan lu naruh anduk sembarangan, taruh!' gitu, 'Taruh lagi di tempatnya'. Hari-hari itu sudah enggak ada lagi, hilang. Tapi walaupun enggak ada, tetap di hatinya selalu ada," akunya.
Dunia hiburan tanah air berduka. Komedian Nina Carolina atau Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8) pagi di usia 38 tahun usai berjuang melawan kanker. Sosok yang dikenal selalu ceria ini tak pernah ingin terlihat sakit, bahkan di tengah pengoba...
Langsung Saya Menangis
Rasa kehilangan begitu kuat hingga Aji Darmaji belum sanggup melihat foto-foto Mpok Alpa yang terpajang di rumah. Ia bahkan tak kuasa menahan tangis saat ibunya bertanya alasan foto-foto tersebut disingkirkan dari dinding.
"Kan ibu kandung saya masih ada untuk menghibur saya. 'Lah ini kenapa dicopot-copotin?' Langsung saya nangis gitu. Lihat saya nangis saya enggak jawab kayak gitu. Saya juga lihat si kembar, lihat anak-anak juga masih netesin air mata, enggak kuat," Aji Darmaji menyambung.
Pasti Saya Kuat
Tak hanya foto, Aji Darmaji belum sanggup menyentuh barang-barang peninggalan Mpok Alpa. Ia minta barang-barang tersebut ditutupi agar tidak terlihat olehnya.
"Belum ada yang saya lihat dari barang-barangnya itu, malah saya suruh tutup-tutupi, eh tutupi kardus biar enggak saya lihat. Belum kuat, tapi suatu saat nanti pasti kuat, pasti saya kuat," tuturnya.
Saya Tidur Cuma Sejam
Duka mendalam ini juga berdampak pada kondisi fisiknya. Aji mengaku kehilangan nafsu makan dan sulit tidur, seperti yang dialami anak-anaknya. Setiap mencoba memejamkan mata, bayangan almarhumah selalu muncul dan membuatnya terbangun.
"Ya, saya tidur cuma sejam, enggak bisa mejamin mata lama. Terbayang almarhumah langsung saya bangun. Biar enggak lebih sedih lagi. Saya berusaha untuk kuat jangan sampai saya juga begitu, anak-anak saya juga begitu. Saya harus kuat nih," pungkas Aji Darmaji.