
Bersyukur adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu bentuknya adalah bersyukur dengan lisan dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat yang sederhana namun penuh makna. Dalam Islam, syukur bukan hanya perasaan, tetapi juga tindakan yang mencerminkan keimanan. Artikel ini akan menjelaskan cara bersyukur dengan lisan, dalil dari Al-Qur'an dan Hadits, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Bersyukur dengan Lisan?
Bersyukur dengan lisan berarti mengungkapkan rasa terima kasih kepada Allah SWT melalui ucapan. Cara ini bisa dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat pujian, seperti “Alhamdulillah” atau doa-doa syukur lainnya. Kalimat ini mencerminkan hati yang penuh syukur atas nikmat yang diberikan Allah, baik besar maupun kecil.
Kalimat Sederhana untuk Bersyukur
Berikut adalah beberapa kalimat yang bisa digunakan untuk bersyukur dengan lisan:
- Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah).
- “Ya Allah, aku bersyukur atas nikmat-Mu yang tak terhitung.”
- “Subhanallah walhamdulillah” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah).
Kalimat-kalimat ini mudah diucapkan kapan saja, seperti saat menerima rezeki, kesehatan, atau bahkan dalam kesulitan. Dengan mengucapkannya, kita mengakui bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT.
Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits
Al-Qur'an dan Hadits mendorong umat Islam untuk selalu bersyukur. Berikut adalah dalil yang relevan:
1. Al-Qur'an: Surat Ibrahim Ayat 7
Teks Arab:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Latin: Wa idz ta-adzdzana rabbukum la-in syakartum la-aziidannakum wa la-in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid.
Terjemahan: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’” (QS. Ibrahim: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa bersyukur, termasuk dengan lisan, akan mendatangkan tambahan nikmat dari Allah SWT.
2. Hadits Shahih: Riwayat Muslim
Teks Arab:
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللَّهَ
Latin: Man lam yasykurin naasa lam yasykurillah.
Terjemahan: “Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Muslim)
Hadits ini mengajarkan bahwa bersyukur tidak hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia, yang bisa diungkapkan melalui lisan.
Manfaat Bersyukur dengan Lisan
Mengucapkan kalimat syukur tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memberikan manfaat nyata, seperti:
- Menumbuhkan rasa optimis: Ucapan syukur membuat hati lebih tenang dan positif.
- Mempererat hubungan sosial: Mengucapkan terima kasih kepada orang lain memperkuat ikatan antarmanusia.
- Meningkatkan keimanan: Mengingat nikmat Allah melalui lisan membuat kita lebih menghargai kehidupan.
Cara Membiasakan Bersyukur dengan Lisan
Berikut adalah langkah sederhana untuk membiasakan diri bersyukur dengan lisan:
- Ucapkan “Alhamdulillah” setiap kali mendapat nikmat, seperti setelah makan atau saat bangun pagi.
- Luangkan waktu untuk berdoa dan memuji Allah setiap hari.
- Ajarkan anak-anak untuk mengucapkan kalimat syukur sejak dini.
Rekomendasi Kata Kunci Turunan
Untuk meningkatkan peringkat SEO, gunakan kata kunci turunan berikut:
- Cara bersyukur dalam Islam
- Kalimat syukur Alhamdulillah
- Manfaat bersyukur dengan lisan
- Dalil Al-Qur'an tentang syukur
- Hadits tentang bersyukur
Kesimpulan
Bersyukur dengan lisan dapat dilakukan dengan mengucapkan kalimat sederhana seperti “Alhamdulillah” atau doa-doa syukur lainnya. Dengan melakukannya, kita tidak hanya memenuhi perintah Allah SWT, tetapi juga mendapatkan ketenangan hati dan tambahan nikmat. Mari biasakan mengucapkan kalimat syukur setiap hari untuk hidup yang lebih bermakna!