Liputan6.com, Jakarta Duo punk-rap asal Inggris, Bob Vylan, kembali jadi pusat perhatian karena aksi panggungnya. Kali ini, berkaitan dengan mendiang Charlie Kirk, pendukung Donald Trump dan influencer konservatif sayap kanan yang tewas ditembak di Utah, AS, baru-baru ini.
Dilansir dari Rolling Stone dan The Hollywood Reporter pada Selasa (16/9/2025), hal ini berawal dari penampilannya di Club Paradiso, Amsterdam, baru-baru ini.
"I want to dedicate this next one to an absolute piece of s**t of a human being (Aku ingin mendedikasikan lagu ini untuk seseorang yang benar-benar merupakan s*mp*h)," kata member grup ini, Bobby Vylan.
"The pronouns was/were," ia melanjutkan dengan kata kerja bentuk lampau, seakan mengejek Charlie Kirk yang sudah tiada. Ia melanjutkan, "Kalau kamu bicara jelek, kamu dihantam. Rest in p**s Charlie Kirk, you piece of sh**."
Pernyataan ini langsung bikin heboh media sosial. Tak sedikit pula yang menyerang Bob Vylan. Bob Vylan kemudian muncul di akun medsosya, memberikan penjelasan atas tindakannya.
FBI merilis foto orang yang diduga terkait penembakan, mengenakan topi, kacamata hitam, dan kemeja lengan panjang hitam. Publik diminta segera mengirimkan informasi, dengan penegasan bahwa “tak ada informasi yang terlalu kecil.”
Klarifikasi dan Penolakan Bob Vylan
Bobby Vylan menyebut bahwa ia tak merayakan kematian Charlie Kirk. "Tidak ada satu pun momen selama pertunjukan kemarin di mana kematian Charlie Kirk dirayakan. Sama sekali tidak ada satu pun momen (kami melakukannya)," katanya.
Namun, Bob Vylan mengakui bahwa memang benar ia mencaci mendiang dengan kata-kata kasar.
"Ya, aku memang memanggilnya seonggok t**. Itu benar. Tapi kami tidak merayakan kematiannya. Kalau kami melakukannya, cari kutipannya. Cari bukti bahwa kami memang merayakan kematiannya," kata Bob Vylan dalam videonya.
Reaksi Club Paradiso
Club Paradiso telah merilis pernyataan terkait insiden ini yang dipublikasikan di situsnya. Bagi mereka, pernyataan ini adalah bentuk kebebasan bersuara.
“Pada hari Sabtu, 13 September, saat penampilannya di Paradiso, seniman Bob Vylan melontarkan pernyataan yang dianggap kasar dan menyinggung oleh banyak orang. Paradiso percaya pada kekuatan kebebasan artistik. Musik, khususnya punk, secara tradisional telah menjadi bentuk seni yang mengamplifikasi kemarahan, ketidakpuasan, dan ketidakadilan tanpa filter," kata pihak Club Paradiso.
Namun pihak Club menambahkan, bahwa tak lantas mereka mendukung pernyataan ini.
"Di dunia yang sedang bergejolak, seniman terkadang memilih bahasa yang terdengar konfrontatif atau penuh kekerasan. Itu bagian dari ekspresi artistik, tetapi bukan bahasa yang secara otomatis kami dukung sebagai tempat pertunjukan,” pihak Club Paradiso menambahkan.
Sebelumnya Kutuk IDF
Sebelumnya, pada Juli lalu, Bob Vylan, bikin geger saat tampil di Festival Glastonbury 2025 yang dihelat di Worthy Farm, Somerset, Inggris. Pasalnya, di atas panggung festival tersebut duo rap punk ini melontarkan pesan politik yang sangat keras, terkait genosida yang dilakukan Israel di Palestina.
Dilansir dari CNN dan Deadline, Bobby dan Bobbie Vylan awalnya menyuarakan soal kebebasan Palestina. Mereka kemudian melanjutkan, "Oke, tapi pernahkah kalian mendengar yang ini? Mati, matilah IDF."
IDF singkatan dari Israel Defense Forces atau Pasukan Pertahanan Israel. Di backdrop panggung, kelompok ini menampilkan gambar bendera Palestina dan tulisan, “PBB menyebutnya sebagai genosida. BBC menyebutnya ‘konflik’." BBC adalah media yang menayangkan acara ini secara langsung.