Jadi intinya...
- Dewi Soekarno menarik perhatian di pameran seni dengan konsep visual unik.
- Ia berpose dalam peti mati, mengangkat tema kehidupan dan kematian.
- Penampilannya memicu beragam reaksi publik dan warganet.
Liputan6.com, Jakarta Dewi Soekarno kembali menjadi pusat perhatian publik setelah penampilannya di sebuah pameran seni internasional menuai sorotan. Sosok yang dikenal sebagai salah satu istri Presiden pertama RI, Soekarno, ini tampil unik dengan konsep visual yang tidak biasa. Kehadirannya di pameran tersebut langsung mengundang beragam reaksi dari pengunjung dan warganet.
Potret Dewi Soekarno di dalam peti mati hingga pose anggun di area pameran menjadi bahan perbincangan hangat. Dengan gaun ikonik bernuansa abu-abu keperakan, ia menghadirkan performa seni yang dianggap nyentrik dan penuh simbol. Tema yang diangkat pun menyinggung filosofi tentang kehidupan, kematian, hingga estetika yang mengundang rasa penasaran.
1. Dewi Soekarno Berbaring di Peti Mati dengan Ornamen Mewah
Foto pertama memperlihatkan Dewi Soekarno berbaring di dalam peti mati yang dihiasi bunga merah muda dan merah. Wajahnya dirias rapi dengan mata terpejam, bibir sedikit terbuka, menciptakan kesan seolah-olah ia sedang beristirahat. Ornamen hijau dan emas di sekeliling peti mati menambah nuansa megah pada penampilan tersebut.
Representasi visual ini terhubung dengan tema "Pemakaman dalam kehidupan" yang diangkat dalam pameran. Caption unggahan Instagram @dewisukarnoofficial pada Selasa (16/9/2025), “Ini pemakamanku sendiri” yang menyertai foto ini menegaskan bahwa performa Dewi Soekarno bukan sekadar estetika, melainkan juga refleksi personal. Gaya nyentriknya menghadirkan simbol kuat tentang hidup dan mati.
2. Prosesi Peti Mati yang Diangkat Empat Pria
Foto kedua menampilkan momen ketika peti mati Dewi Soekarno diangkat oleh empat pria berbusana formal. Peti mati itu terbalut kain hijau dengan ornamen emas, terlihat elegan dan penuh simbolisme. Adegan ini tampak menyerupai prosesi pemakaman yang biasa terlihat dalam tradisi.
Keterangan foto menyebut “Peti mati hijau saya dibawa oleh 4 pembawa laki-laki asing yang tampan”. Hal ini memberi sentuhan teatrikal yang unik dan menguatkan nuansa performatif dari karya seni tersebut. Dewi Soekarno berhasil memadukan simbol tradisi dengan sentuhan kontemporer dalam penampilannya.
3. Duduk Anggun di Samping Peti Mati Bergambar Anjing
Pada foto ketiga, Dewi Soekarno tampak duduk anggun di samping peti mati yang dihiasi motif kepala anjing dalam bingkai oval. Gaun panjang abu-abu keperakan dengan bordir putih yang ia kenakan semakin memperkuat kesan elegan. Di sekelilingnya, bunga-bunga berwarna-warni memperindah suasana.
Caption yang menyertai momen ini menghubungkan desain peti mati dengan anjing peliharaan kesayangannya. Visual tersebut memperlihatkan bagaimana Dewi Soekarno menghadirkan personalitasnya dalam karya seni. Perpaduan hewan kesayangan, ornamen emas, dan nuansa klasik menjadikan pameran ini semakin unik.
4. Foto Bersama di Depan Banner Pameran
Foto keempat menampilkan Dewi Soekarno berdiri di depan banner pameran dengan visual miniatur bangunan. Ia masih mengenakan gaun keperakan yang sama, menambah kesan konsisten sepanjang acara. Kehadirannya di area ini menandakan keterlibatan aktif dalam pameran.
Caption menyebutkan bahwa acara tersebut terkait dengan “Pameran Industri Akhir”. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi Dewi Soekarno bukan hanya sekadar performa pribadi, melainkan bagian dari kolaborasi dengan penyelenggara. Posisi dirinya di depan logo besar itu memberi kesan bahwa ia menjadi figur sentral.