
DI tengah dunia yang serba cepat dengan hadirnya teknologi AI, 5G, dan IoT membuat kebutuhan atas pusat data juga semakin tinggi. Keberadaan pusat data yang tanpa hambatan, hemat energi, dan tanpa batas, bahkan jadi kebutuhan dari wilayah pegunungan terpencil hingga pusat kota.
Menjawab hal itu, perusahaan komponen power supply bagi perusahaan telekomunikasi di Indonesia, PT Graha Sumber Prima Elektronik (GSPE) meluncurkan trio inovasi revolusioner yaitu Containerized Mini Data Centers, Hot & Cold Containment Systems, dan Micro & Edge Data Centers. Product Manager PT Graha Sumber Prima Elektronik Erwin Liga mengatakan trio inovasi revolusioner itu bukan hanya sesuatu yang baru, melainkan juga sebagai game changer untuk transformasi digital Indonesia.
"Sudah saatnya kita meninggalkan data center tradisional dan beralih dengan solusi modular, terukur, yang dirancang untuk keberlanjutan, dan mendukung net zero goals. Juga, sangat relevan di tengah tren edge computing yang mengurangi jeda waktu buat aplikasi tepat waktu seperti smart cities dan industri 4.0," kata Erwin, di Jakarta, Kamis (31/7).
Dia melanjutkan di balik setiap inovasi yang dihadirkan, GSPE selalu memegang satu prinsip yakni teknologi harus mempermudah hidup manusia. Untuk itu, perusahaan tetap berkomitmen membangun masa depan sehingga teknologi bisa memberdayakan setiap orang di mana saja.
"Di tengah tren global saat ini seperti AI reshaping data centers dan sustainability drives, inovasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk Indonesia lebih hijau dan terhubung," ujar Erwin.
Erwin memaparkan inovasi pertama yakni Containerized Mini Data Centers merupakan mini data center lengkap pada satu kontainer yang dilengkapi hot aisle containment, rack server, distribusi daya LV hingga 3,5 MW IT load, sistem pendingin cerdas, fire suppression system, access security, dan backup power.
"Containerized Mini Data Centers ini sangat ideal sebagai pengganti infrastruktur bangunan atau lokasi darurat untuk sektor energi, telekomunikasi, dan bencana alam guna mendukung AI-driven operations dengan efisiensi maksimal," jelasnya.
Inovasi kedua, Hot & Cold Containment Systems, didesain inovatif yang memisahkan udara panas dan dingin, mengoptimalkan aliran udara, serta mengurangi konsumsi daya secara drastis.
"Inovasi ini mengintegrasikan IoT agar pengawasan menjadi tepat waktu melalui aplikasi sehingga menghasilkan penghematan biaya operasional dan mendukung pusat data ramah lingkungan. GSPE juga sudah siap dengan tren 2025 yaitu liquid cooling," terangnya.
Terakhir, Micro & Edge Data Centers adalah solusi compact dan tangguh yang membawa processing data dekat dengan pengguna tanpa jeda waktu. "Inovasi ini didukung dengan IoT, 5G/4G/3G, dan AI yang ditujukan bagi sektor manufaktur, pertambangan, atau remote areas," ungkap Erwin.
Erwin juga menegaskan dengan pengalaman 29 tahun dalam bidang power supply dan telekomunikasi, pihaknya menjawab tantangan utama yaitu kebutuhan data processing yang cepat, mobile, dan ramah lingkungan. Sejak berdiri pada 1996, GSPE sudah menjadi bagian dari perjalanan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, dengan lebih dari 50.000 instalasi tersebar di seluruh daerah.
"Sebagai bagian perjalanan kami, kami akan berpartisipasi pada DTI-CX 2025 (Digital Transformation Indonesia Conference & Expo) di JCC, Jakarta, pada 6-7 Agustus, di Assembly Hall booth nomor 3," jelasnya.
Kegiatan tersebut, kata Erwin, merupakan platform utama bagi pemimpin industri, regulator dan inovator teknologi guna mendorong transformasi digital pada berbagai sektor di Indonesia. "Pameran ini juga menekankan kolaborasi antara pemerintah dan industri untuk mempercepat digitalisasi nasional," pungkas Erwin. (H-2)