PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menegaskan komitmennya terhadap produktivitas kelapa sawit yang berkelanjutan. Upaya yang menjadi bagian penting strategi perusahaan itu diwujudkan melalui inovasi, inklusivitas, dan penggunaan teknologi.
"Di Astra Agro Lestari, kami membangun model pertanian yang inklusif, berbasis teknologi, dan ramah lingkungan. Model yang mampu menjamin ketahanan pangan masa depan melalui perpaduan antara inovasi, kemitraan, dan keberlanjutan," kata Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Djap Tet Fa saat menjadi pembicara dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF), dikutip pada Minggu (12/10).
Dia turut membagikan pandangan dan praktik terbaik perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam memperkuat ketahanan pangan yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memberikan sambutan menekankan, negara berkembang seperti Indonesia perlu menapaki jalannya sendiri menuju pembangunan berkelanjutan, tanpa harus meniru pola negara maju.
"Tidak ada satu formula yang cocok untuk semua. Kita tidak bisa mencapai kemajuan dengan mengorbankan lingkungan atau stabilitas keuangan. Investasi dan keberlanjutan harus berjalan beriringan," ujar AHY.
Senada dengan pandangan Menko, pentingnya melakukan langkah yang realistis dan tahan terhadap masa depan sebagai wadah untuk membentuk kemandirian, Astra Agro Lestari juga telah membangun model pertanian berkelanjutan dengan pendekatan kolaboratif antara sektor publik dan swasta.
Djap Tet Fa menegaskan pentingnya kemitraan publik-swasta (public-private partnership) dalam memastikan ketahanan pangan jangka panjang. Ia menjelaskan, konsep ‘sustainable intensification’, yakni memproduksi lebih banyak dari lahan yang sudah ada tanpa memperluas area tanam, menjadi inti dari strategi Astra Agro Lestari.
Beberapa inisiatif utama yang dijalankan Astra Agro meliputi peremajaan kebun lama dengan varietas unggul untuk meningkatkan produktivitas tanpa membuka lahan baru. Riset dan Inovasi juga terus digalakkan dengan mengembangkan pupuk hayati organik untuk memperbaiki kesehatan tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta menurunkan emisi karbon. Inklusivitas petani kecil juga turut dipastikan oleh Astra Agro Lestari.
Djap Tet Fa memastikan tidak ada yang tertinggal melalui akses kesetaraan terhadap bahan tanam, pupuk, pembiayaan, dan pelatihan bagi para petani mitra. Teknologi Digital dengan menggunakan drone, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data untuk memantau kesehatan kebun dan mengoptimalkan efisiensi panen juga menjadi prioritas Astra Agro Lestari.
Selain itu, penerapan standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), serta penerapan kebijakan tanpa deforestasi, konservasi lahan gambut, dan menghormati hak asasi manusia (NDPE) menjadi komitmen Astra Agro Lestari dalam menerapkan praktik berkelanjutan yang bertanggung jawab, transparan, dan bebas deforestasi.
Djap Tet Fa menekankan, petani sawit (smallholders) adalah mitra utama Astra Agro dalam mendorong ketahanan pangan dan keberlanjutan industri.
"Misi kami sederhana, petani kecil harus tumbuh bersama kami, bukan tertinggal di belakang," tuturnya.
Melalui Program Inklusi Petani Kecil, Astra Agro Lestari telah bekerja sama dengan ribuan petani mitra untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih tangguh dan modern. Program itu mencakup peningkatan kapasitas petani (capacity building) berupa pelatihan lapangan tentang pengelolaan hama, pemupukan presisi, dan pengelolaan tanah berkelanjutan.
Penyediaan akses pasar dan pembiayaan juga dilakukan Astra Agro dengan membeli hasil panen langsung dari petani mitra melalui kontrak jangka panjang yang transparan, serta dukungan akses ke lembaga keuangan. Digitalisasi tak kalah penting dalam menunjang semua program perusahaan. Astra Agro mengoptimalkan penggunaan platform digital untuk perencanaan pengiriman hasil, pemantauan harga, dan konsultasi agronomi secara real-time.
Presdir Astra Agro yang juga alumnus Universitas Gadjah Mada itu menegaskan, pemberdayaan petani kecil bukan semata tanggung jawab sosial, tetapi investasi strategis bagi ketahanan sistem pertanian nasional.
"Ketika petani memiliki akses terhadap alat, keterampilan, dan pasar, mereka menjadi mitra sejati dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan memastikan manfaat keberlanjutan yang dirasakan oleh semua pihak," jelasnya.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, Astra Agro Lestari membuktikan produktivitas dan keberlanjutan bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan dua sisi dari satu visi yang sama demi menuju masa depan pertanian yang tangguh, inklusif, dan ramah lingkungan.
Adapun forum IISF 2025 yang mengusung tema Investing for a Resilient, Sustainable, and Prosperous World menghadirkan lebih dari 250 pembicara dan diikuti oleh lebih dari 100 pelaku bisnis serta filantropis global. Forum itu menegaskan komitmen Indonesia terhadap agenda transisi ekonomi hijau, ketahanan pangan, dan energi terbarukan. (E-4)