Jakarta (ANTARA) - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 26,54 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp3,55 triliun pada semester I 2025.
Pertumbuhan ini melampaui rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yang melambat, yakni 7,77 persen (yoy) per Juni 2025.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan pertumbuhan kredit utamanya disalurkan ke segmen ritel, UMKM dan underserved guna mendorong akselerasi sektor riil yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
Adapun total pendapatan operasional Amar Bank mencapai Rp943,34 miliar, meningkat 24,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba bersih naik 20,67 persen menjadi Rp117,99 miliar.
Sementara itu, Vishal menuturkan di tengah tekanan industri akibat likuiditas yang mengetat dan persaingan pendanaan yang kian sengit, Amar Bank mampu mempertahankan laju pertumbuhan agresif namun tetap sehat.
"Kinerja kami mencerminkan keberhasilan strategi bisnis yang inklusif dan berbasis inovasi, tidak hanya dalam mencapai efisiensi operasional, tetapi juga dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya UMKM dan mereka yang belum terlayani Pencapaian ini tidak akan terwujud tanpa dedikasi, inovasi, dan ketangguhan seluruh karyawan Amar Bank. Tim kami adalah kekuatan utama di balik pertumbuhan berkelanjutan Amar Bank," ujar Vishal.
Vishal menambahkan, kinerja intermediasi yang kuat turut mempercepat peningkatan laba perusahaan, memperkuat bukti keberlanjutan tren pertumbuhan yang telah dibangun sebelumnya.
"Capaian ini selaras dengan strategi jangka panjang Amar Bank yang berfokus pada perluasan akses layanan keuangan digital secara inklusif dan menyeluruh. Kami optimis dalam menjaga laju pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring dengan fokus kami pada ekspansi kredit yang sehat dan pemanfaat teknologi secara strategis," tambahnya.
Sementara itu, Amar Bank juga mencatat tingkat pengembalian aset (Return on Assets/ROA) sebesar 5,80 persen dan tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) sebesar 7,06 persen.
Rasio efisiensi operasional (BOPO) terjaga di angka 84,32 persen, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 119,48 persen, serta rasio pendanaan stabil bersih (Net Stable Funding Ratio/NSFR) sebesar 163,37 persen.
Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan Amar Bank akan terus memperluas penyaluran kredit yang bertanggung jawab, terutama untuk segmen UMKM dan ritel, dalam rangka memperluas inklusi keuangan secara merata ke seluruh lapisan masyarakat.
Dari sisi likuiditas, strategi perseroan difokuskan pada optimalisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan peningkatan rasio dana murah (CASA), sekaligus mempertahankan efisiensi sebagai prioritas melalui penerapan teknologi yang adaptif.
"Fokus kami bukan hanya pada pertumbuhan laba, tetapi juga menciptakan dampak berkelanjutan. Kinerja semester ini memperlihatkan bahwa digital banking bisa menjadi motor pembangunan ekonomi, cepat, efisien, dan merata," ujar David.
Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung sektor UMKM, perseroan juga menaruh perhatian khusus pada industri kreatif yang memiliki potensi besar untuk tumbuh.
Dalam konteks ini, Amar Bank dipercaya sebagai mitra utama penyelenggaraan JAFF Market 2025, sebuah inisiatif dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang mendorong kolaborasi pelaku film independen, kreator konten, dan ekosistem UMKM kreatif di Indonesia.
David menilai kemitraan ini sebagai peran aktif Amar Bank dalam mendukung ekonomi berbasis kreativitas dan membuka akses pembiayaan yang lebih luas bagi pelaku industri tersebut.
Adapun Amar Bank saat ini menghadirkan tiga solusi layanan digital inovatif, yakni Aplikasi Amar Bank, Tunaiku, dan Embedded Banking.
Baca juga: Kredit tumbuh 15,8 persen, Amar Bank tetap utamakan kehati-hatian
Baca juga: Amar Bank siapkan anggaran Capex untuk perkuat keamanan siber
Baca juga: Amar Bank bagikan dividen tunai sebesar Rp95,47 miliar
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.