
Sekelompok aktivis dari Act for Farmed Animals (AFFA) menggelar aksi damai di depan Plataran Hutan Kota, menyerukan agar perusahaan hotel mewah Plataran Group segera berkomitmen terhadap kebijakan telur bebas sangkar (cage-free eggs). Sebanyak 25 aktivis hewan berkumpul sambil membawa spanduk bertuliskan Plataran, akhiri kandang sangkar sekarang, menuntut perusahaan agar menunjukkan sikap nyata terhadap isu kesejahteraan hewan. AFFA merupakan koalisi yang terdiri atas Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal International, dua organisasi yang berfokus pada perlindungan hewan ternak di Indonesia.
Para aktivis tampil dengan kostum ayam yang melambangkan kontras kehidupan antara ayam yang hidup bebas dan ayam yang terkurung dalam kandang sempit. Aksi teatrikal ini menggambarkan penderitaan hewan dalam sistem peternakan intensif dan menyerukan agar Plataran segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan praktik penggunaan telur dari ayam yang dikurung seumur hidup.
“Sebagai perusahaan besar yang sudah dikenal dengan komitmen ramah lingkungannya, seharusnya tidak sulit bagi Plataran untuk mulai mempertimbangkan kesejahteraan hewan,” ujar Elfha Shavira, pemimpin kampanye Act for Farmed Animals.
AFFA menyatakan telah berupaya berdialog dengan manajemen Plataran Group selama empat tahun terakhir, namun belum mendapatkan tanggapan yang memadai. Menurut mereka, berbagai pertemuan dan komunikasi dengan pihak manajemen belum menghasilkan kebijakan yang jelas terkait kesejahteraan hewan.
Dalam sistem peternakan konvensional, ayam petelur ditempatkan dalam kandang berukuran kecil setara kertas A4 sepanjang hidupnya. Kondisi ini membuat ayam tidak bisa bergerak bebas, merentangkan sayap, bersarang, mandi debu, atau bertengger, perilaku alami yang penting bagi kesejahteraan mereka.
Sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa sistem ini menimbulkan stres berat, kerontokan bulu, tulang rapuh, dan luka fisik pada hewan. AFFA menilai, kondisi tersebut tidak hanya melanggar prinsip kesejahteraan hewan, tetapi juga tidak sejalan dengan nilai etika dan keberlanjutan yang sering dikampanyekan oleh industri perhotelan premium.
Meningkatnya Kepedulian Konsumen
Sejak 2020, Act for Farmed Animals telah berhasil mengajak 51 perusahaan lokal dan global untuk mengadopsi kebijakan bebas sangkar, mulai dari rantai restoran cepat saji hingga hotel dan produsen bahan makanan. Langkah ini mencerminkan semakin besarnya kesadaran konsumen Indonesia terhadap etika produksi pangan dan kesejahteraan hewan.
“Kami berharap Plataran dapat mengikuti jejak puluhan perusahaan lain yang sudah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan hewan. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap kehidupan,” tambah Elfha. (E-3)