Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai peringkat kredit BBB yang diberikan oleh lembaga pemeringkat internasional S&P Global mencerminkan kepercayaan internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Sebagaimana diketahui, lembaga pemeringkat S&P Global kembali mengafirmasi peringkat kredit jangka panjang Indonesia pada BBB dan jangka pendek pada A-2 dengan outlook stabil pada Selasa (29/7).
"Hal ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kesinambungan disiplin fiskal Indonesia dan prospek ekonomi yang tetap positif, meskipun menghadapi ketidakpastian eksternal yang meningkat," kata Airlangga dalam keterangamnya di Jakarta, Kamis.
Lembaga pemeringkat S&P menilai pemerintah akan terus menjaga defisit tahunan dalam batas maksimal tiga persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca juga: ADB nilai ketidakpastian global momen tingkatkan perekonomian domestik
Selain itu, pembangunan di industri berbasis komoditas dan investasi di sektor hilir dapat berkontribusi menjaga ketahanan eksternal dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Lembaga S&P juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat, sekitar lima persen per tahun selama 2–3 tahun ke depan, meski pertumbuhan tahun 2025 diperkirakan sedikit melambat akibat penurunan belanja infrastruktur.
Permintaan domestik diprediksi akan menjadi motor utama pertumbuhan didukung oleh program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembangunan 3 juta rumah serta potensi investasi dari Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.