INFO NASIONAL – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) kembali meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan dalam mengintegrasikan teknologi mutakhir dan estetika visual dalam pembangunan infrastruktur. Dua proyek strategis—Jembatan Pandansimo di Yogyakarta dan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek II di Kalimantan Timur—menjadi tonggak pencapaian baru bagi ADHI dalam menciptakan karya yang tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga indah dan berdaya guna.
Penganugerahan Rekor MURI dilangsungkan di Jakarta Selatan, pada Kamis, 17 Juli 2025 lalu. Acara ini dihadiri oleh jajaran manajemen ADHI serta berbagai pemangku kepentingan nasional. Hadir dalam acara tersebut antara lain Manajer Operasi II Departemen Infrastruktur II ADHI Ahmad Samsu Bagiono, Project Manager Jembatan Pandansimo Yoga Adi Prasetya, dan Project Manager Jembatan Pulau Balang II Ismail Tahir. Rekor pertama diberikan untuk Jembatan Pandansimo sebagai Jembatan Terpanjang dengan Struktur Corrugated Steel Plate (CSP) dan Timbunan Ringan Mortar Busa, sepanjang 675 meter. Teknologi CSP dipilih karena mampu memberikan efisiensi material sekaligus ketahanan maksimal, sedangkan penggunaan mortar busa memungkinkan konstruksi tetap stabil di tanah pesisir yang lunak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, penghargaan kedua diraih oleh proyek Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek II yang mencatatkan rekor sebagai Pemasangan Lampu Dekoratif Terbanyak (LED DOT RGBW) di Jembatan, yakni sebanyak 17.340 unit. Penerangan artistik ini tidak hanya memperkuat aspek keamanan dan fungsionalitas jembatan pada malam hari, tetapi juga memperindah tampilan jembatan yang berada di jalur vital menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), menjadikannya landmark visual baru di kawasan tersebut.
Direktur Utama ADHI dalam pernyataannya menyampaikan bahwa capaian ini menandai komitmen perusahaan dalam menghadirkan infrastruktur berkelas dunia yang memperhatikan efisiensi, estetika, dan keberlanjutan. “Kami ingin membuktikan bahwa infrastruktur bisa menjadi karya seni yang fungsional. Melalui teknologi dan inovasi, kami mengintegrasikan kekuatan struktur dengan keindahan visual yang berdampak langsung pada masyarakat,” ujarnya.
Rekor ini menegaskan posisi ADHI sebagai BUMN konstruksi yang tidak hanya mengedepankan ketepatan teknis, tetapi juga visi jangka panjang terhadap lingkungan dan nilai sosial. Diharapkan, pendekatan ini menjadi standar baru dalam pembangunan jembatan dan infrastruktur lainnya di Indonesia.(*)