
MAKANAN dari tepung adalah jenis makanan yang bahan utamanya berasal dari tepung olahan, seperti tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka, tepung jagung, atau tepung kentang.
Tepung digunakan untuk membuat makanan padat, renyah, atau lembut tergantung cara pengolahan dan campurannya.
1. Meningkatkan Risiko Obesitas
Tepung putih mudah dicerna dan cepat meningkatkan kadar gula darah, yang memicu lonjakan insulin dan rasa lapar lebih cepat. Ini bisa menyebabkan makan berlebihan dan penumpukan lemak.
2. Memicu Diabetes Tipe 2
Konsumsi berlebihan karbohidrat olahan dari tepung dapat menyebabkan resistensi insulin dalam jangka panjang, yang menjadi faktor utama diabetes tipe 2.
3. Menyebabkan Lonjakan Gula Darah
Tepung olahan memiliki indeks glikemik tinggi, sehingga bisa memicu lonjakan gula darah yang drastis lalu turun dengan cepat. Ini membuat tubuh lemas dan mudah lapar.
4. Mengganggu Sistem Pencernaan
Makanan berbahan tepung rendah serat, sehingga dapat memperlambat gerak usus dan menyebabkan sembelit atau gangguan pencernaan lainnya.
5. Menimbulkan Peradangan
Beberapa jenis tepung terutama yang mengandung gluten bisa memicu peradangan kronis, terutama pada orang yang sensitif terhadap gluten seperti penderita celiac atau intoleransi gluten.
6. Menurunkan Fungsi Kekebalan Tubuh
Konsumsi tinggi makanan olahan dari tepung bisa memengaruhi mikrobioma usus dan memperburuk fungsi imun tubuh akibat peradangan berulang.
7. Menimbulkan Jerawat dan Masalah Kulit
Makanan berbasis tepung olahan dapat meningkatkan produksi minyak di kulit karena pengaruh hormonal, sehingga berisiko timbul jerawat.
8. Berkontribusi terhadap Penyakit Jantung
Karbohidrat olahan dalam tepung meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Untuk menguranginya, baiknya ganti dengan tepung utuh, tepung almond, atau oat. Batasi konsumsi roti putih, mie instan, biskuit, gorengan, dan kue. Lalu, tambahkan sayur dan protein agar pencernaan lebih seimbang. (Z-4)