
Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, mengungkap tujuh korban insiden kapal terbalik di perairan antara Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora selamat usai berenang enam jam ke daratan. 11 orang dinyatakan hilang.
Insiden tersebut terjadi pada Senin (14/7) pagi pukul 11.00 WIB.
"Mereka berenang ke daratan bersama-sama, terpisah-pisah, dua di antaranya adalah operator boat. Operator boat ini yang memegang kompas," ujar Rinto dalam keterangan yang diterima kumparan, Senin (14/7) malam.
Dari keterangan korban, Rinto menggambarkan kondisi usai kapal terbalik. Ada yang memilih berenang ke daratan, ada juga yang tetap di sekitar kapal.
"Saat korban berenang itu daratan sudah tidak terlihat. Cuaca sangat gelap. Perlahan-lahan mereka sampai ke daratan sekitar pukul 17.30 WIB bermodal kompas," ungkapnya. Mereka berenang lebih dari enam jam.

Para korban itu berenang dan sampai di Dusun Mapinang, Pulau Siberut. Hal ini dipastikan setelah dirinya mengkonfirmasi keberadaan para korban selamat itu ke Kepala Dusun Mapinang.
"Setelah sampai ke daratan itu para korban menyampaikan peristiwa ini ke warga setempat," imbuhnya. Belum dibeberkan identitas korban selamat maupun hilang.
Anggota DPRD dan 2 Anaknya Korban Hilang
Insiden kapal terbalik berpenumpang 18 orang ini terjadi di antara perairan Pulau Pagai Utara dan Pulau Sipora pada Senin (14/7). Penumpang kapal beragam, terbanyak PNS di Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Salah satu korban lainnya adalah anggota DPRD Kepulauan Mentawai dari fraksi NasDem, Isar Taileleu, beserta dua orang anaknya. Isar dan anak-anaknya merupakan korban yang masih dinyatakan hilang.
"Sampai malam ini 11 korban belum ditemukan," ujar Plt Kalaksa BPBD kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmudin Siregar.

Lahmudin menjelaskan kapal disewa oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun penumpang bercampur.
"Untuk anggota DPRD ini dia ingin berkunjung ke Sikakap, ada pesta, pergi sama dua orang anaknya. Jadi di kapal penumpang bercampur, ada warga, PNS BKSDM dan PNS DPKP," ucap Lahmudin.
Operasi SAR terus dilakukan untuk melakukan pencarian korban hilang. Kantor SAR Kepulauan Mentawai telah mengerahkan kapal untuk proses pencarian.
Selain itu, pihak BPBD juga akan mengerahkan lima kapal untuk membantu mencari korban pada pagi hari.