
TIGA orang warga tewas dan empat lainnya masih hilang akibat banjir bandang yang menerjang Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Senin, (8/9). Tiga warga yang tewas kini telah disemayamkan di rumah korban, di Dusun Satu, Desa Sawu. Selain itu pencarian empat warga yang hilang masih terus dilakukan.
Tiga korban yang meninggal merupakan masih satu keluarga, ayah, anak dan mertuanya ditemukan tak bernyawa dalam rumah yang hanyut terbawa banjir. Rumah korban yang berjarak sekitar 150 meter dari bantaran sungai membuat luapan banjir yang disertai material menghantam rumah korban hingga hanyut.
Beruntung rumah korban masih tertahan pada sebatang pohon, sehingga warga bisa mengangkat jenazah korban. Salah satu korban yang adalah saudara korban berhasil selamat hingga harus dbawah ke puskesmas mauponggo untuk dilakukan perawatan akibat luka dan cedera ringan.
"Kami sekitar jam 1 ke pondok dan lihat korban sudah tertimpa pohon dan material. Mertuanya sedang dalam posisi gendong anaknya. Beruntung saudaranya selamat karena naik di atas loteng," kata salah satu warga yang menolong korban, Selasa (9/9).
Urbanus Lako salah satu warga di dekat bantaran Sungai Teo Dhae menuturkan ia dan keluarganya lari menyelamatkan diri disaat bunyi gemuruh di dekat bantaran sungai. Rumahnya bergetar hebat ketika banjir meluap hingga masuk di pelataran rumahnya.
"Rumah macam bergetar kami takut lari semua, bunyi gemuruh takut sekali," katanya.
Ia mengatakan hingga pukul 13.00 wita hari ini, belum ada bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Sementara itu, dilaporkan banjir bandang tersebut membuat sebanyak 11 rumah warga di dekat sungai Lowo Koke dan Teo Dhae hanyut terbawa banjir. Puluhan hektar sawah di Desa Sawu hancur total dan sedikitnya 7 sepeda motor dan hewan ternak warga juga hanyut terbawa banjir.
Warga sangat membutuhkan alat berat untuk perhatian korban yang masih hilang. Warga menyesalkan pihak BPBD belum ke lokasi tempat korban banjir untuk membantu mencari korban yang masih hilang. Warga juga sangat membutuhkan sinyal telekomunikasi serta listrik agar bisa berkoordinasi ke pihak pemerintah daerah setempat.
(H-3)