Melihat Hormat 'Abadi' Patung Jenderal Besar Sudirman

5 days ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Patung Jenderal Sudirman Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Jenderal Besar Sudirman, si jago gerilya, itu tak pernah menurunkan tangannya dan terus menunjukkan sikap hormat kepada setiap mereka yang datang dari arah Bundaran HI, Jakarta Pusat menuju ke selatan.

Ia jadi simbol jalan yang melintas di kanan kirinya--Jalan Jenderal Sudirman, sebuah jalan utama di Ibu Kota.

Patung itu tegap menjulang, setinggi 12 meter—terdiri dari 6,5 meter patung inti dan 5,5 meter patung penyangga. Sang jenderal pakai blangkon, sebuah mantel panjang, ada keris di sela mantelnya. Wajahnya sedikit terangkat dengan sorot mata yang tegas. Tangan kirinya memegang sebuah tongkat yang setia menemaninya saat gerilya, dan tangan kananya memberi hormat sempurna.

Wujudnya begitu mirip dengan hari-hari saat ia aktif memimpin gerilya pada masa revolusi fisik tahun 1948, usai ibu kota Yogyakarta diserang Belanda.

Perang itu membuat dirinya harum sebagai satu dari 3 tokoh militer di Indonesia yang pantas menyandang Jenderal Besar--sebuah gelar tertinggi militer Indonesia dengan 5 bintang.

Gelar, pangkat, dan sikap hormat Sudirman dirasa sejumlah kalangan tak pantas untuk diabadikan dalam sebuah patung. Sebab, banyak pihak merasa tak semua orang pantas mendapatkan sikap hormat dari sang jenderal.

Namun, hormat itu bentuk pengabdiannya yang abadi kepada rakyat. Itu adalah penghormatan Sudirman kepada rakyat Indonesia, yang selalu diutamakan dan dibela dalam perjuangannya.

Suasana patung Jenderal Sudirman yang berdiri menunjukkan sikap hormat, di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Sejak 2003, sikap hormat yang gagah dari sang jenderal itu pun kerap menjadi hal yang ikonik bagi para pekerja dan pengendara yang melintas di pusat ibu kota.

Tegapnya patung itu juga menunjukkan semangat pantang menyerah dari Sudirman. Jenderal yang mengembuskan napas terakhir pada 1950 itu, berjuang dalam sakitnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ia rela turun berperang di tengah terjangan penyakit TBC yang dideritanya. Jauh sebelum itu, Sudirman muda juga sempat mengabdikan dirinya sebagai guru dan kepala sekolah sekitar tahun 1936.

Ia pun dikenal aktif dalam organisasi. Pada sekitar tahun 1937, ia terpilih menjadi pemimpin kelompok pemuda Muhammadiyah.

Keputusan berani dari sang jenderal datang pada 1944 ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Sudirman kemudian menerima mandat untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas.

Kariernya kemudian terus moncer saat ia terpilih menjadi panglima besar dalam pemilihan yang dilakukan pada 12 November 1945.

Sosok Sudirman pun menjadi saksi peristiwa-peristiwa besar saat itu, mulai dari perjanjian Linggarjati, perjanjian Renville, hingga menghadapi pemberontakan termasuk upaya kudeta 1948.

Atas perjuangannya, nama besar Sudirman hingga kini masih dikenang. Bahkan untuk mengingat jasanya, patung Jenderal Sudirman didirikan di beberapa tempat di Indonesia.

Di Yogyakarta, misalnya, ada patung Jenderal Sudirman di depan gedung DPRD DIY. Lalu, di Surabaya, patung Jenderal Sudirman berdiri kokoh di Jalan Yos Sudarso, persis berhadapan dengan Monumen Bambu Runcing yang populer. Selain itu, patung sang jenderal juga ada di Pacitan, Purwokerto, hingga Alor.

Foto dengan teknik Multiple Exposure antara patung Jenderal Sudirman dengan permukiman di Jakarta. Foto: Syawal Darisman/kumparan

Di ibu kota, patung sang jenderal dibangun sekitar tahun 2001 oleh seorang seniman asal Bandung, bernama Edi Sunaryo. Patung itu sempat akan diresmikan pada tanggal 22 Juni 2003, bertepatan dengan HUT ke-47...

Read Entire Article