
Sebuah kisah autentik tentang cengkeh asal Manado kini dihadirkan dalam format yang segar dan penuh cita rasa melalui film pendek berdurasi lima menit berjudul A (C)love Story. Film ini tak sekadar menampilkan perjalanan salah satu rempah paling berharga Indonesia dalam bentuk visual sinematik yang memukau, tetapi juga mengajak para pecinta kuliner merasakan kehangatan dan keunikan cita rasa cengkeh lewat berbagai hidangan istimewa.
Film tersebut dipersembahkan oleh A Fusion of Fine Tastes dan Mata Karanjang bekerja sama dengan Gastronusa, dan dapat disaksikan secara eksklusif melalui kanal YouTube serta Instagram resmi Gastronusa. Melalui dialog yang sarat makna dan sinematografi yang memikat, Chef Juna Rorimpandey dan Chef Jovan Koraag-Kambey berbagi kisah pribadi mereka, menelusuri sejarah panjang cengkeh Manado hingga menjadi inspirasi penting dalam karya kuliner modern mereka.
Pengalaman menonton film ini tidak berhenti di layar. Selama satu bulan penuh, restoran Mata Karanjang di Wijaya dan WTC Sudirman menghadirkan menu spesial bertema cengkeh yang diadaptasi langsung dari film tersebut.
Beberapa hidangan unggulan seperti Wagyu Ribs Cengkeh Broth dan Cengkeh Glazed Bluefin Tuna menghadirkan sensasi rempah yang hangat dan elegan, sementara pilihan pencuci mulut dan minuman seperti Smoked Pineapple Cengkeh Sorbet serta Saraba Cengkeh Ginger Mocktail memberikan sentuhan segar dan eksotis bagi para penikmat kuliner.
Puncak perayaan digelar dalam acara An Afternoon with Fine Tastes yang berlangsung pada 4 Oktober 2025 di Solo Ristorante, WTC 3 Sudirman. Acara ini menghadirkan pemutaran perdana film pendek A (C)love Story sekaligus diskusi Insight Talk bersama para chef yang terlibat dalam produksi.
Dalam sesi diskusi tersebut, Chef Juna Rorimpandey menegaskan pentingnya mengangkat bahan-bahan lokal Indonesia, terutama cengkeh Manado yang memiliki karakteristik kuat dan nilai gastronomi tinggi.
“Fine taste itu adalah bahan terbaik dari Indonesia, dan hari ini kita menyoroti cengkeh Manado. Dengan keunikannya, kita bisa menciptakan karya-karya kuliner yang luar biasa,” ujar Chef Juna.
Acara kemudian ditutup dengan makan siang istimewa yang menyuguhkan pengalaman multisensori, memadukan keindahan visual, kelezatan rasa, dan keharuman rempah dalam satu sajian yang tak terlupakan. (E-3)