UN Women Tegaskan Pentingnya Peran Perempuan dalam Lawan Polusi Plastik Dunia

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Farknot Architect/ShutterstockIlustrasi perempuan dalam menjaga lingkungan. Foto: Farknot Architect/Shutterstock

Setiap 5 Juni, dunia merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day. Ini menjadi peringatan bagi seluruh umat manusia untuk terus menjaga kelestarian lingkungan dan seisi Bumi. Dalam misi ini, perempuan menjadi stakeholder penting yang partisipasinya tak boleh dibatasi.

Tahun ini, tema yang diusung untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah Together we can beat plastic pollution (Bersama, kita bisa kalahkan polusi plastik). Menurut data oleh UN Environment Programme (UNEP), setiap tahunnya, 19–23 juta ton sampah plastik mencemari ekosistem perairan, mulai dari sungai, danau, hingga laut. Kerusakan lingkungan pun menjadi ancamannya.

“Melukai spesies makhluk hidup, ekosistem, dan perekonomian adalah hasil dari pencemaran sampah plastik. Kehilangan penghasilan dari pariwisata. Pantai dan sungai yang tercemar harus dibersihkan. Saluran air tersumbat memperburuk banjir,” ucap Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen di Upacara Peringatan Hari Lingkungan Sedunia di Jeju, Korea Selatan, Kamis (5/6), dikutip dari situs resmi UNEP.

“Pertanyaan pun muncul terkait dampaknya terhadap kesehatan manusia. Mikroplastik terus ditemukan dalam pembuluh darah arteri, paru-paru, otak, plasenta, dan ASI—itu adalah lokasi di mana mikroplastik tidak seharusnya ada,” imbuhnya.

Inger pun menegaskan bahwa polusi plastik bisa dilawan. Namun pada perjuangan melawan kerusakan lingkungan, semua orang harus terlibat, tak terkecuali perempuan. Dalam keterangan resmi UN Women, para perempuan bahkan sudah menjadi pionir dan aktivis lingkungan untuk melawan kerusakan alam bahkan sejak setengah abad lalu.

 Aji Styawan/Antara FotoWarga binaan menyelesaikan pembuatan tas ramah lingkungan di bengkel kerja Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II-A Bulu, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Aji Styawan/Antara Foto

UN Women pun menegaskan, perlawanan terhadap pencemaran harus diperkuat dengan kepemimpinan serta solusi oleh para perempuan. Sayangnya, hingga saat ini, partisipasi perempuan—terutama dalam aspek kepemimpinan—masih belum setara.

“Seiring dengan memperingati 30 tahun sejak Deklarasi Beijing dan Platform for Action, pemerintah harus menghargai komitmen mereka untuk memastikan partisipasi penuh dan setara perempuan dalam kepemimpinan terkait lingkungan,” tegas UN Women pada Rabu (4/6).

“Menyongsong Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30, janji itu harus diubah dari prinsip menjadi praktik. Namun, saat ini, perempuan hanya menduduki 15 persen peran menteri lingkungan di seluruh dunia.”

Pentingnya peran perempuan dalam pelestarian lingkungan

 Chokniti Khongchum/ShutterstockIlustrasi perempuan dalam menjaga lingkungan. Foto: Chokniti Khongchum/Shutterstock

Perempuan termasuk ke dalam pihak yang sangat terdampak perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan polusi plastik. Ini bisa mengganggu kesejahteraan hingga kelayakan hidup perempuan. Banyak perempuan yang bergantung dengan alam untuk mencari nafkah dan melanjutkan hidup. Ketika alam terkontaminasi, maka nyawalah taruhannya.

UN Women mengungkap, ketika ancaman kerusakan lingkungan ini semakin tampak nyata, para perempuan pun mengubah ide-ide menjadi aksi. Bahkan, tak sedikit jumlah perempuan yang memimpin jalan menuju keberlanjutan atau sustainability lewat solusi praktis, ide-ide segar, serta perspektif baru.

Seorang perempuan membersihkan kantong plastik yang akan didaur ulang di Yopougon, sebuah wilayah pinggiran Abidjan, pada 2 September 2013. Mengikuti jejak Rwanda dan Mauritania, otoritas di Pantai Gading memutuskan untuk melarang produksi, penggunaan, dan perdagangan kantong plastik pada akhir tahun ini. FOTO AFP / ISSOUF SANOGOSeorang perempuan membersihkan kantong plastik yang akan didaur ulang di Yopougon, sebuah wilayah pinggiran Abidjan, pada 2 September 2013. Mengikuti jejak Rwanda dan Mauritania, otoritas di Pantai Gading memutuskan untuk melarang produksi, penggunaan, dan perdagangan kantong plastik pada akhir tahun ini. FOTO AFP / ISSOUF SANOGO

Contohnya, Rwanda—negara di benua Afrika—telah menerapkan larangan penggunaan kantung plastik dalam skala nasional. Para perempuan Rwanda pun memimpin aksi dengan cara mencari alternatif yang ramah lingkungan. Contohnya, mereka mengembangkan kemasan yang pakai ulang (reusable) hingga membangun pusat-pusat daur ulang lokal.

“Ini bukan contoh yang terisolasi. Ini adalah strategi, sebuah intervensi yang dipimpin oleh komunitas yang mempercepat langkah kita untuk mengakhiri kemiskinan dan mendorong kesetaraan gender,” papar UN Women.

Itulah mengapa, UN Women menegaskan bahwa peran perempuan sangat penting dalam perlawanan terhadap polusi plastik dan kerusakan lingkungan. Ketika perempuan diberikan kesempatan yang setara, dunia serta pula menikmati hasil manisnya.

“Inilah waktunya untuk bergerak melampaui sekadar melindungi perempuan dan anak perempuan dari bahaya kerusakan lingkungan. Mereka harus diberdayakan untuk memimpin solusi-solusinya,” tutup UN Women.

Read Entire Article