Trump Ancam Hukum Keras Putin, Rusia Beri Respons Tak Terduga

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia merespons peringatan keras Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait percepatan tenggat waktu kesepakatan gencatan senjata dalam perang Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Moskow telah terbiasa hidup di bawah tekanan dan sanksi dari negara-negara Barat.

Trump, dalam pernyataan Senin, mengumumkan bahwa ia mempercepat batas waktu bagi Rusia untuk menyepakati gencatan senjata dengan Ukraina, dari sebelumnya 50 hari menjadi hanya "sekitar 10 atau 12 hari".

Ia menambahkan, "Tidak ada alasan untuk menunggu." Trump juga mengancam akan memberlakukan sanksi baru, termasuk kemungkinan tarif terhadap negara-negara yang masih membeli minyak dari Rusia, jika Moskow tidak mematuhi tenggat waktu tersebut.

Menanggapi pernyataan itu, Peskov menegaskan bahwa Rusia tidak gentar dengan ancaman sanksi tambahan dari Amerika Serikat atau negara Barat lainnya.

"Kami telah hidup di bawah sejumlah besar sanksi selama waktu yang cukup lama," ujar Peskov, dilansir RT, Kamis (30/7/2025). "Tentu saja, semacam kekebalan sudah berkembang terhadap sanksi-sanksi itu."

Ia menambahkan bahwa Moskow "terus mencermati pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Trump," namun tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengubah posisinya dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Peskov juga menyampaikan bahwa Rusia tetap berkomitmen terhadap proses perdamaian untuk menyelesaikan konflik di Ukraina. Namun, ia menegaskan bahwa penyelesaian tersebut harus disertai dengan penghormatan terhadap kepentingan Rusia.

"Rusia ingin memastikan bahwa kepentingannya dihormati," kata Peskov. Moskow bersikeras bahwa setiap perjanjian damai harus mencakup netralitas Ukraina, demiliterisasi, serta pengakuan atas realitas teritorial baru di lapangan-mengacu pada wilayah-wilayah Ukraina yang kini dikuasai pasukan Rusia.

Sanksi terhadap Rusia bukanlah hal baru. Negara itu kini memegang rekor sebagai negara paling banyak dijatuhi sanksi di dunia, dengan lebih dari 10.000 sanksi diberlakukan oleh negara-negara Barat. Gelombang pertama sanksi dimulai pada 2014, menyusul aneksasi Krimea oleh Rusia. Jumlahnya meningkat tajam setelah eskalasi besar dalam konflik Ukraina yang terjadi pada Februari 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri beberapa kali menegaskan bahwa negaranya tidak akan terintimidasi oleh sanksi. Dalam pernyataan sebelumnya, Putin mengatakan bahwa menyerah pada tekanan semacam itu justru akan merugikan Rusia secara strategis.

"Jika kita takut pada sanksi dan tekanan, maka kita bisa kehilangan segalanya," kata Putin. Ia juga menekankan bahwa sanksi kerap menjadi bumerang bagi negara-negara yang memberlakukannya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kutukan Sanksi Mulai Gigit Putin, Keuangan Rusia di Ujung Tanduk

Read Entire Article