
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, materi pembekalan selama retreat kepala daerah gelombang II tidak berbeda jauh dengan sebelumnya.
Namun, pembekalan kali ini akan memuat materi tambahan mengenai garis batas wilayah, sengketa wilayah, dan usulan kepala daerah tentang program prioritas.
“Nggak ada bedanya. Bedanya hanya lebih kepada lebih sedikit dan lokasi di sini. Materinya hampir semua sama. Malah di sini agak ditambahkan masukan-masukan dari kepala daerah terkait program prioritas,” tutur Bima Arya di Media Center IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/6).
“Kemudian tentang sengketa wilayah, penarikan garis batas, kodifikasi dan lain-lain itu akan disampaikan di Pak Safrizal (Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri),” tambahnya.
Pembekalan materi mengenai batas wilayah bertujuan mengantisipasi terjadinya polemik sengketa wilayah antara daerah. Seperti sebelumnya empat pulau Aceh diklaim milik Sumatera Utara. Sehingga para kepala daerah dapat mendapatkan pandangan baru.

“Jadi peserta kali ini mungkin lebih beruntung dalam hal selama beberapa bulan ini kan banyak update perkembangan peristiwa-peristiwa terkini yang bisa menambah perspektif dari para kepala daerah,” ungkap dia.
Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek, sebelumnya sempat dijadikan milik Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Namun akhirnya keputusan tersebut direvisi, sehingga keempatnya diputuskan milik Aceh.
Selain itu, beberapa menteri akan turut hadir untuk memberikan materi pembekalan. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Selanjutnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
Adapun pembekalan materi pada Senin (23/6) besok akan diisi oleh Gubernur Lemhanas Ace Hasan Syadzily dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.