Liputan6.com, Jakarta Pertemuan antara Juventus dan AC Milan di Allianz Stadium, akhir pekan kemarin, berakhir tanpa gol dan tanpa banyak hal untuk diingat. Dua klub raksasa Serie A itu tampil hati-hati sejak awal hingga peluit akhir, membuat laga terasa datar meski di atas kertas seharusnya menyajikan duel sarat gengsi.
Juventus sedikit lebih baik di babak pertama dan sempat memiliki peluang emas ketika Federico Gatti berhadapan langsung dengan Mike Maignan. Namun, kiper asal Prancis itu tampil gemilang untuk menggagalkan upaya tersebut. Di sisi lain, Milan mulai menguasai permainan di setengah jam terakhir, tetapi peluang Christian Pulisic dari titik putih dan dua kesempatan Rafael Leao terbuang percuma.
Fabio Capello, mantan pelatih yang pernah menangani kedua klub, mengaku bosan menonton laga tersebut. Ia menilai pertandingan itu menjadi cerminan menurunnya kualitas sepak bola Italia, terutama dari sisi kreativitas dan keberanian mengambil risiko.
Capello: Kualitas Sepak Bola Italia Telah Menurun
Dalam wawancara di Radio Anch'io Sport, Capello berbicara blak-blakan soal performa kedua tim. “Pelatih tidak bermain di lapangan. Dia menyiapkan pertandingan dan membuat rencana. Para pemainlah yang berada di depan gawang,” ujarnya.
Menurut Capello, Serie A kini kekurangan pemain berkelas dunia yang mampu mengubah jalannya pertandingan. “Kualitas sepak bola di Italia telah menurun. Tidak ada pemain berkualitas tinggi. Kemenangan Bologna 4-0 atas Pisa adalah pengecualian,” katanya.
Ia juga menyoroti penyelesaian akhir para pemain Milan. “Anda harus memasukkan bola ke gawang. Leao juga melewatkan dua peluang luar biasa tadi malam. Juve-Milan bukanlah tontonan yang hebat. Babak pertama sangat membosankan. Tak satu pun tim berani mengambil risiko,” tegasnya.
Keputusan Tudor yang Membingungkan
Meski mengakui permainan sedikit membaik di babak kedua, Capello dibuat heran oleh keputusan pelatih Juventus, Igor Tudor, yang menarik keluar Francisco Conceicao. Winger asal Portugal itu dianggap tampil paling menonjol di antara para pemain Juve.
“Di babak kedua, kita melihat sesuatu yang lebih baik. Naun, ketika kita menonton dua klub besar, kita berharap ada sedikit lebih banyak tontonan. Faktanya, semua orang pantas dicemooh di akhir pertandingan. Saya juga tidak mengerti pergantian Conceicao,” tutur Capello.
Tudor sendiri menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena kondisi fisik Conceicao yang belum sepenuhnya pulih setelah cedera. Meski begitu, bagi Capello, keputusan itu semakin menegaskan betapa laga Juventus vs Milan kali ini jauh dari kata menghibur—pertandingan besar yang berakhir tanpa greget.
Sumber: juvefc.com