Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Lithuania Gintautas Paluckas resmi mengundurkan diri pada Kamis (31/7/2025), menyusul penyelidikan dugaan kejahatan keuangan yang menyeret nama perusahaan-perusahaan terkait dirinya.
"Saya memberi tahu presiden sekitar satu jam yang lalu bahwa saya telah mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai perdana menteri," kata Paluckas dalam pernyataan resminya, dikutip dari media lokal oleh AFP.
Ia juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Partai Sosial Demokrat Lithuania. Meski demikian, Paluckas menegaskan akan tetap menjaga integritas dirinya sembari menunggu hasil penyelidikan.
"Meskipun saya telah memutuskan untuk meninggalkan tugas saya saat ini, saya akan terus mempertahankan kehormatan dan martabat saya dan saya menunggu kesimpulan dari penyelidikan, yang saya yakin akan memisahkan fakta dari insinuasi," ujarnya.
Pengunduran diri ini terjadi hanya beberapa jam setelah Layanan Investigasi Kejahatan Keuangan Lithuania (FNTT) melakukan penggeledahan di kantor perusahaan bernama Dankora, yang dimiliki oleh saudara ipar Paluckas.
Perusahaan itu diketahui menggunakan dana Uni Eropa untuk membeli sistem baterai dari Garnis, sebuah perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki langsung oleh Paluckas.
Investigasi awal media investigatif Lithuania sejak Mei lalu juga mengungkap bahwa Garnis menerima pinjaman negara bersubsidi saat Paluckas menjabat sebagai kepala pemerintahan, memunculkan dugaan konflik kepentingan dan penyalahgunaan jabatan.
Sejumlah laporan tambahan dari jurnalis investigasi mengungkap dugaan praktik korupsi lainnya yang kini tengah ditelusuri oleh otoritas setempat.
Sebagai catatan, Paluckas juga memiliki catatan hukum sebelumnya. Ia pernah dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan jabatan ketika menjabat sebagai direktur administrasi kota Vilnius dan dijatuhi hukuman berupa denda.
Penyelidikan yang masih berjalan ini berpotensi menjadi skandal politik terbesar di Lithuania dalam beberapa tahun terakhir, serta menimbulkan tekanan terhadap kredibilitas partai penguasa menjelang pemilu nasional tahun depan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Tentara AS Hilang di Negara NATO Tetangga Rusia, Ini Kronologinya