Ramallah (ANTARA) - Palestina mendesak Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk turun tangan melindungi tahanan Palestina di penjara-penjara penjajah Israel.
Pengamat tetap Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional di Swiss, Duta Besar Ibrahim Khreisheh, telah mengirim surat mendesak kepada Presiden ICRC, Mirjana Spoljaric Egger.
Ia meminta Presiden Mirjana untuk segera bertindak melindungi nyawa para tahanan Palestina, yang menjadi target penyiksaan, kelaparan, dan perbuatan sadis di sel-sel tahanan penjajah Israel.
Dalam surat itu, Khreisheh mengecam kebijakan Zionis, yang telah memperparah kesehatan dan kondisi kemanusiaan Marwan Barghouti, anggota Komite Sentral Fatah, yang selama bertahun-tahun masih menjalani hukuman di sel isolasi, menghadapi pemukulan, pengekangan serta ancaman pembunuhan.
Ia menekankan bahwa pelanggaran-pelanggaran ini merupakan bagian dari kebijakan sistematis yang menargetkan rakyat dan pimpinan Palestina, yang bertujuan untuk pembersihan etnis.
Dubes juga menuntut pertanggungjawaban penuh Israel atas keselamatan para tahanan.
Selain itu, Dubes Khreisheh juga menyerukan pembebasan segera orang-orang yang paling berisiko, termasuk mereka yang sakit, lansia, perempuan, anak-anak, dan tahanan administratif.
Lebih lanjut, Dubes mengutuk serangan yang dilakukan Menteri "Keamanan Nasional" Israel, Itamar Ben Gvir, yang menyerbu sel Barghouti dan mengancamnya dengan pembunuhan, menggambarkan aksi tersebut sebagai kejahatan serius yang setara dengan percobaan pembunuhan yang membutuhkan intervensi internasional segera.
Khreisheh menutup suratnya dengan menekankan bahwa nasib Marwan Barghouti dan seluruh tahanan Palestina bergantung pada aksi internasional segera.
Dubes sekaligus mendesak ICRC dan Para Pihak Tinggi Konvensi Jenewa untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan memastikan perlindungan nyawa dan martabat para tahanan berdasarkan hukum humaniter internasional.
Sumber: WAFA
Baca juga: Jumlah korban genosida Isreal di Gaza sudah capai 61.827 orang
Baca juga: PBB Desak Israel Hentikan Rencana Pembangunan Permukiman di Tepi Barat
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.