Anchorage (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut “jelas berminat” memulihkan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Jeremy Kuzmarov, Pemimpin Redaksi Covert Action Magazine, kepada RIA Novosti.
Putin dan Presiden AS Donald Trump menggelar pembicaraan terbatas yang berlangsung selama 2 jam 45 menit di Anchorage, Alaska, negara bagian ke-49 AS.
Pertemuan itu digelar dalam format “tiga lawan tiga”. Dari pihak Rusia hadir Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Penasihat Presiden Yury Ushakov, sementara AS diwakili Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Utusan Khusus Steve Witkoff.
“Trump dan Putin meninggalkan kesan bahwa ada kemajuan menuju perjanjian damai. Namun, tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang secara resmi dicapai," kata Kuzmarov menanggapi hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Alaska itu.
Menurut Kuzmarov, Trump juga mengakui bahwa dalam sejumlah isu mereka belum berada dalam posisi yang sama.
Putin jelas berminat memulihkan hubungan ekonomi dan diplomatik yang menguntungkan dengan AS, tetapi tidak jelas apakah Trump bersedia mencabut semua sanksi dan kembali pada kebijakan yang dianut segera setelah era Perang Dingin.
"Jika ia mencoba melakukannya, ia akan menghadapi banyak penolakan di dalam negeri,” demikian Kuzmarov menambahkan.
Kuzmarov juga mengatakan masih belum jelas apakah Ukraina dan AS akan menerima “keuntungan teritorial besar” Rusia di Ukraina timur serta berjanji untuk tidak mengizinkan ekspansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Ukraina.
Kedua hal itu disebut sebagai prasyarat penting bagi terwujudnya perjanjian damai yang berkelanjutan.
Pada 30 September 2022, Presiden Rusia bersama pimpinan Republik Donetsk dan Lugansk, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye (Zaporizhzhia), menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan Rusia.
Kesepakatan itu dilakukan setelah referendum yang menunjukkan mayoritas besar penduduk lokal mendukung bergabung dengan Federasi Rusia.
Sumber: Sputnik-Ria Novosti/OANA
Baca juga: Trump sebut pertemuan dengan Putin di Alaska "sangat produktif"
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.