Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2026 sebesar 4-4,5 persen, atau lebih rendah dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebesar 4,8 persen.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Malaysia Anwar Ibrahim, di hadapan parlemen Malaysia, di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat. Untuk diketahui Anwar Ibrahim selain menjabat sebagai Perdana Menteri juga merangkap tugas sebagai Menteri Keuangan negara tersebut.
"Tahun 2026 proyeksi pertumbuhan ekonomi 4–4,5 persen, lebih rendah dari proyeksi 2025. Ini akibat ketidakpastian ekonomi dunia dan sengketa geopolitik dan geoekonomi berkelanjutan," kata Anwar Ibrahim.
Anwar mengatakan pertumbuhan ekonomi akan didukung dasar fiskal yang meningkat.
Dia menyampaikan berdasarkan catatan, defisit fiskal Malaysia terus mengalami penurunan.
Pada 2022 defisit fiskal Malaysia sebesar 5,5 persen, 2023 sebesar 5 persen, 2024 sebesar 4,1 persen, 2025 sebesar 3,8 persen dan 2026 diproyeksikan 3,5 persen.
"Defisit fiskal menurun artinya utang baru juga turun dan terkendali," jelas Anwar.
Pada 2022 utang Malaysia mencapai 100 miliar Ringgit, tahun 2023 turun menjadi 92 miliar Ringgit, dan tahun 2024 serta 2025 masing-masing stabil 77 miliar Ringgit.
"Kita usahakan turun lagi tahun ini," jelas Anwar.
Baca juga: KTT Ke-47 ASEAN momentum pertaruhan Asia Tenggara
Baca juga: PM Malaysia: ASEAN menuju ekonomi terbesar keempat dunia
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.