Kolaborasi Digital Jadi Kunci Perbaikan Data Penerima Bansos

7 hours ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Kolaborasi Digital Jadi Kunci Perbaikan Data Penerima Bansos Ilustrasi, penerima bantuan sosial (bansos).(Dok. Kominfo Ngawi)

TEMUAN Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai 78 ribu penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi aktif bermain judi online selama semester I 2025 kembali mengungkap masalah klasik dalam sistem penyaluran bantuan di Indonesia, akurasi dan keandalan data penerima.

‎Tak hanya itu, PPATK juga menemukan bahwa sebagian penerima bansos tercatat sebagai pegawai BUMN hingga eksekutif manajerial, kelompok yang seharusnya tidak masuk dalam kategori penerima bantuan.

Menanggapi hal tersebut, pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia Eko Sakapurnama menilai bahwa persoalan ini mencerminkan krisis validitas dan reliabilitas data yang hingga kini masih membayangi program bantuan pemerintah.

‎“Masalah ini berulang karena kita belum serius memperbaiki validitas dan reliabilitas data penerima bansos. Padahal, di era digital seperti sekarang, ini semestinya bisa ditangani dengan sistem yang lebih terintegrasi dan akurat,” ujar Eko saat dihubungi, Kamis (8/8).

Ia menilai perlu ada sinergi yang kuat antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan industri telekomunikasi untuk mempercepat proses verifikasi dan sensus data secara digital. Langkah ini penting agar data penerima bantuan benar-benar mencerminkan kondisi masyarakat yang berhak menerima.

‎"Kita butuh kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan ekosistem industri telekomunikasi, untuk menyusun sistem digital yang bisa memverifikasi data secara real-time. Jadi, penyimpangan seperti ini tidak terus berulang," bebernya.

Menurut dia, temuan PPATK tersebut merupakan momen evaluasi menyeluruh atas sistem perlindungan sosial yang ada, termasuk dengan mengadopsi pendekatan teknologi dan pengawasan berbasis data. (H-3)

Read Entire Article