
Tahukah kamu, ada makhluk mirip ular yang diduga punya gigitan berbisa tertua di dunia? Namanya caecilian, amfibi tanpa kaki, licin, dan memanjang, hidup tersembunyi di bawah tanah dan lumpur hutan tropis. Bentuknya sering membuatnya disangka ular atau cacing.
Caecilian sulit ditemukan, tapi punya adaptasi unik: kulit berlendir pelindung dan kemungkinan gigitan berbisa untuk menghalau predator. Mereka memangsa cacing tanah, serangga kecil, dan hewan bawah tanah lain, racun diduga membantu melumpuhkan mangsa.
Gigitan Berbisa yang Masih Misterius
Riset terbaru menemukan gigi caecilian dapat mengeluarkan cairan mengandung enzim phospholipase A₂ (PLA₂), senyawa umum pada racun ular dan serangga. Enzim ini mampu merusak sel, memicu nyeri, inflamasi, hingga kelumpuhan, bahkan aktivitasnya pada caecilian lebih tinggi dibanding beberapa ular berbisa.
Meski begitu, ilmuwan belum memastikan apakah cairan ini benar-benar digunakan untuk berburu atau bertahan hidup.
Lebih Tua dari Ular
Temuan ini menantang pandangan lama bahwa ular adalah hewan berbisa darat tertua. Caecilian sudah ada sejak 250 juta tahun lalu, jauh sebelum ular yang muncul sekitar 100 juta tahun lalu.
Jika racun mereka terbukti aktif, ini menjadi bukti evolusi racun paling awal pada vertebrata darat. Penelitian Newcastle University juga menemukan kelenjar racun tersebar di berbagai spesies caecilian, termasuk kelenjar besar dekat otot pengunyahan, mirip mekanisme ular berbisa, namun lebih sederhana.
Penemuan ini membuka wawasan baru tentang evolusi racun dan misteri yang masih tersembunyi di bawah tanah. (nytimes.com, Mongabay.co.id/Z-10)