Keluh Kesah Siswa SMAN 70 Jakarta Ditolak Masuk UI via Jalur PPKB

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Petugas membantu orang tua murid melakukan aktivasi dan pengecekan status pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di posko pelayanan PPDB Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTOPetugas membantu orang tua murid melakukan aktivasi dan pengecekan status pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di posko pelayanan PPDB Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Dahulu, banyak lulus SMAN 70 Jakarta melanjutkan pendidikan ke Universitas Indonesia (UI) via jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB). Namun, kali ini, situasi di SMAN 70 sudah berbeda.

16 Juni 2025, seharusnya menjadi hari yang spesial bagi Aji. Siswa kelas 12 itu telah menyiapkan segala hal untuk bisa tembus ke UI via PPKB.

Jurusan sudah dipilih matang, esai telah dikonsultasikan, nilai rapor stabil. Singkatnya, semua terasa on track. Namun, nyatanya, ia ditolak masuk UI. Ia ingin masuk jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

“Jadi, waktu awal daftar PPKB ini saya ngerasa lumayan tenang dan pede, apalagi alumni tahun sebelumnya banyak yang lolos PPKB bahkan di jurusan yang saya pilih. Namun, setelah membuka pengumuman agak kaget juga ternyata hasilnya ketolak,” ujar Aji (18) saat dihubungi kumparan, Kamis (19/6).

Keyakinan Aji bukan tanpa dasar. Dari tahun ke tahun, SMAN 70 dikenal sebagai salah satu ‘pemasok’ mahasiswa ke UI.

Ia menyebut, di laman resmi PPKB UI dijelaskan bahwa seleksi mempertimbangkan ‘performance sekolah’ serta kuota program studi. Maka, saat hasil yang keluar justru nol siswa diterima, Aji dan teman-temannya hanya bisa terpaku.

“Padahal di laman PPKB tertera kalau ‘Proses seleksi dilakukan berdasarkan perfomance sekolah (prestasi alumninya di UI) dan kuota dari masing-masing prodi’, walaupun perubahannya mendadak sekali ya,” jelas Aji.

“Setelah itu saya mencoba menerima kalau mungkin ini bukan rezeki saya aja, berarti saya harus lebih berusaha lagi,” ujarnya pasrah.

Petugas membantu orang tua murid melakukan aktivasi dan pengecekan status pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di posko pelayanan PPDB Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTOPetugas membantu orang tua murid melakukan aktivasi dan pengecekan status pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di posko pelayanan PPDB Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Kekecewaan serupa juga disampaikan teman satu sekolahnya, Umar (19). Ia tak hanya kecewa, tapi juga kesal.

Menurutnya, persoalan bukan pada usaha mereka, melainkan pada sistem yang berubah tiba-tiba.

“Perasaan saya nggak keterima PPKB itu sebenarnya kesel. Karena apa? Karena saya dan banyak juga teman-teman saya tuh menyadari nggak keterimanya bukan karena nilai kami jelek, bukan karena kami nggak punya sertifikat, atau bukan karena kami asal-asal nulis esai,” kata Umar pada Kamis (19/6).

“Tapi kami tahu bahwasanya kami tuh istilahnya digagalkan karena kebijakan baru ini dari UI,” lanjutnya.

Menurut Umar, sejak awal informasi yang disampaikan UI ke siswa melalui web tidak menyebutkan adanya perubahan sistem. Mereka tetap mengacu pada mekanisme lama yang mempertimbangkan rekam jejak sekolah.

Namun, menjelang pengumuman, guru-guru mereka baru diberi tahu bahwa kini seleksi berbasis pemerataan wilayah, dengan pendekatan kebijakan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Kalau UI mau main fair-fairan, kasih tahu dong juga di webnya sebelum buka pendaftarannya, jangan ketika kami sudah mendaftar, kami sudah submit, sudah bayar 850 ribu, kami malah istilahnya di-prank gitu,” tegas Umar.

“Kita juga sadar diri, kalau kebijakan 3T ini diberlakukan dari awal gitu ya. Kami juga kemungkinan besar tidak akan mendaftar karena ya letak geografi sekolah kami di tengah kota terus juga DKI gitu kan. Kami akan tahu diri juga untuk tidak mengambil porsi 3T ini,” jelasnya.

 Dok UI.ac.idGedung Rektorat UI di Kampus UI Depok Foto: Dok UI.ac.id

Disiapkan Matang, tapi Harapan Pupus di Tengah Jalan

Umar dan Aji adalah contoh dari siswa yang serius mempersiapkan diri. Dari bimbingan akademik, pendampingan penulisan esai, hingga diskusi intensif dengan alumni, semua mereka lakukan.

“Kami hampir setiap hari ada di ruang BK, konsultasi esai, tema esainya mau apa, studi kasusnya juga apa. Bahkan saya sendiri juga berkonsultasi di sana, dan juga dukungan dari alumni-alumninya juga sangat peduli kepada kami,” ujar Umar.

Di sisi lain, menurut Aji, sekolah sangat mendukung langkah siswa dalam setiap jalur masuk kampus. Bimbingan dilakukan sejak SNBP hingga SNBT dan PPKB, termasuk pendataan akun dan penyusunan portofolio akademik.

“Dari awal proses seleksi masuk perguruan tinggi seperti SNBP, sekolah sangat membimbing dan memperhatikan langkah murid-muridnya untuk memilih jurusan dan universitas impian,” kata Aji.

“Dalam proses seleksi PPKB, sekolah juga menyediakan layanan konsultasi ke BK atau guru mata pelajaran, dan guru bahasa Indonesia untuk membantu menyiapkan esai yang berkualitas, sejauh ini sekolah sangat mendukung anak-anaknya untuk memperoleh kampus impian,” lanjutnya.

Namun, dukungan sekolah tak bisa menahan kecewa yang datang. Umar menyebut bahwa meskipun mereka tidak menyalahkan guru, para siswa tetap menuntut penjelasan dari UI.

“Kita satu sekolah sangat kecewa dan nuntut kejelasan dari UI sendiri,” ungkapnya.

 Dok. UIKampus Universitas Indonesia (UI). Foto: Dok. UI

Di Balik Perubahan Skema PPKB UI

Tudingan para siswa bukan tanpa dasar. Universitas Indonesia, melalui Plh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional Emir Chairullah, mengkonfirmasi adanya perubahan sistem. UI tahun ini mengurangi bobot faktor ‘sekolah favorit’ dalam seleksi PPKB demi prinsip pemerataan.

“Jika sebelumnya faktor penghitung PPKB itu faktor sekolah. Tahun ini sudah tidak ada status favorit lagi, itu semacam dihilangkan,” jelas Emir.

Menurutnya, perubahan ini bertujuan membuka akses yang lebih luas bagi siswa berprestasi dari berbagai wilayah. Jumlah sekolah asal penerima PPKB naik dari 445 menjadi 581, dan wilayah asal dari 90 menjadi 143 kabupaten/kota.

Namun perubahan ini tidak disosialisasikan sejak awal ke publik luas, termasuk ke sekolah-sekolah top di Jakarta seperti SMAN 70.

 dok. Universitas IndonesiaSeleksi Masuk UI Terpadu (SIMAK UI). Foto: dok. Universitas Indonesia

Masih Ada Harapan di SIMAK

Meski sempat terpukul, baik Aji maupun Umar tidak menyerah. Aji berencana mendaftar kembali ke UI lewat jalur SIMAK.

“Saya masih bertekad untuk mengejar universitas impian tersebut, oleh karena itu saya juga mendaftar di SIMAK UI 2025,” ujar Aji.

Umar, meski sudah diterima di kampus lain, tetap menyimpan niat yang sama.

“Nah, untuk daftar lagi alhamdulillah untuk saya sendiri telah diterima di Universitas Brawijaya Jalur Seleksi Mandiri Rapor gitu ya tahun 2025,” jelas Umar.

“Untuk memperjuangkan UI sih insya Allah, saya daftar SIMAK lagi tahun ini gitu ya karena ya mimpi kan nggak boleh mati ya,” katanya.

Meski sistem berubah, dan jalur mereka tertutup tanpa peringatan, keduanya memilih untuk melanjutkan perjuangan.

Bagi mereka, ini bukan akhir dari segalanya. Hanya titik koma dalam perjalanan menuju kampus impian.

Read Entire Article