Jaksa Balas Dalil Praperadilan Nadiem: SPDP hingga Kerugian Negara

18 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Sidang praperadilan eks Mendikbudristek Nadiem Makarim melawan Kejagung, di PN Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Sidang gugatan praperadilan eks Mendikbudristek, Nadiem Makarim, melawan Kejaksaan Agung (Kejagung), telah masuk tahap pembuktian. Kedua kubu saling beradu pembuktian untuk memenangkan praperadilan tersebut.

Setelah sebelumnya kubu Nadiem yang diberikan kesempatan untuk membawa bukti, kali ini giliran Kejagung selaku Termohon yang menghadirkan pembuktian.

Dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Rabu (8/10), kubu Kejagung menghadirkan ahli hukum pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad.

Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Sepanjang persidangan itu, sejumlah dalil terkait sahnya penetapan status tersangka terhadap Nadiem pun diungkap Kejagung.

Berikut sejumlah poinnya:

Dalam persidangan itu, Suparji menyebut bahwa putusan MK tidak mengatur secara limitatif jenis alat bukti yang dapat dijadikan sebagai dua alat bukti permulaan dalam penetapan seseorang sebagai tersangka.

"Ahli sebagai ahli yang pernah dihadirkan, apakah diatur secara limitatif dua alat bukti cukup itu harus ini, harus ini, gitu?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejagung, Roy Riady, dalam persidangan.

"Tentang perlindungan hak asasi manusia, orang ditetapkan menjadi tersangka adalah minimal 2 alat bukti. Itulah putusan MK. Tetapi, MK tidak memberikan tentang jenis alat bukti apa," jawab Suparji.

"Apakah harus saksi, apakah harus surat, apakah harus ahli, apakah petunjuk, ataupun keterangan dan sebagainya. Tetapi, bahwa yang terpenting adalah 2 alat bukti tadi itu. Tidak ada secara limitatif dan imperatif tentang jenis alat bukti apa yang digunakan," lanjut Suparji.

Suparji juga membenarkan bahwa sepanjang ada dua alat bukti permulaan yang relevan, maka penetapan tersangka tersebut dinyatakan sah.

"Jadi putusan MK tidak mengatur secara limitatif jenis alat bukti apa, 2 alat bukti yang cukup itu untuk sebagai menguji praperadilan sah atau tidaknya penetapan tersangka. Begitu ahli, ya?" tanya Roy.

Suparji juga menerangkan bahwa gugatan praperadilan hanya menguji aspek formil dan administrasi. Sementara, lanjut dia, pengujian yang berkaitan dengan pokok perkara yakni untuk melihat seseorang terbukti bersalah atau tidak.

"Apakah ada perbedaan signifikan antara sidang praperadilan dengan sidang materi pokok perkara terkait dengan pembuktiannya? Apa yang membedakannya?" tanya JPU Kejagung, Roy Riadi.

"Perbedaan antara praperadilan dengan persidangan pokok perkara, sepengetahuan ahli, bahwa praperadilan sesuai dengan PerMA 4/2016 adalah menguji tentang aspek formil. Aspek formil adalah berkaitan dengan administrasi, berkaitan dengan prosedur," jawab Suparji.

"Mengingat dalam suatu proses penegakan hukum, aspek substansi, aspek prosedur, dan aspek kewenangan itu harus baik dan benar. Oleh karenanya, untuk memastikan agar prosedur dan kewenangan tadi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, ada ruang untuk mengontrol melalui mekanisme praperadilan," papar Suparji.

Ia menjelaskan, bahwa objek yang diuji dalam praperadilan yakni penangkapan, penahanan, penetapan tersangka, penghentian penyidikan, penghentian penuntutan, penggeledahan dan penyitaan plus ganti rugi, serta rehabilitasi atas penghentian penyidikan dan penuntutan.