TEMPO.CO, Jakarta - Biro Hubungan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Muhammad Arief mengatakan terdapat 635 kasus kebakaran yang terjadi karena korsleting listrik. Arief juga mengungkapkan kasus lainnya terjadi karena kebocoran gas sebanyak 136 kasus, kebakaran sampah sebanyak 39 kasus, dan akibat putung rokok sebanyak 32 kasus.
Arief mengatakan Gulkarmat mengeluarkan data tersebut per 20 Juli 2025. "Jadi sebanyak 635 kejadian yang disebabkan korsleting listrik per 20 Juli 2025," kata Arief saat dimintai keterangan melalui Whatsapp pada Kamis, 31 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan salah satu penyebab korsleting adalah kelebihan beban listrik alias pong. Istilah Pong, menurut Arief, acap kali digunakan oleh Perusahaan Listrik negara (PLN).
Ia mengatakan korsleting terjadi ketika kutub minus dan kutub positif bertemu sehingga menyebabkan Miniature Circuit Breaker (MCB) menjadi turun. MCB merupakan alat pengaman listrik yang otomatis memutus aliran listrik jika terjadi kelebihan arus (overload) atau korsleting (hubungan pendek).
"Kalau antara kutub minus dan kutub plus menyatu, MCB akan turun," kata Arief.
Adapun Pasar Taman Puring di Jakarta Selatan dilanda kebakaran pada Senin, 28 Juli 2025. Menurut keterangan Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, penyebab kebakaran masih diselidiki pihak berwenang. Namun, dugaan awal kebakaran terjadi karena korsleting listrik.
"Dugaan awal kebakaran korsleting listrik," kata Command Center Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.
Berdasarkan kronologi sementara, petugas pemadam kebakaran pasar bernama Zein melihat api di salah satu kios pukul 18.00 WIB, Senin, 28 Juli 2025. Dia juga melihat asap di blok E dan S. Zein kemudian melaporkan asap ini kepada petugas kebakaran pusat.
Masih dalam laporan sama, kebakaran melahap sekitar 600 kios. Jenis bangunan yang terbakar adalah bangunan rendah.
Enam unit petugas pemadam kebakaran segera datang ke lokasi kebakaran. Kemudian sebanyak 29 unit menyusul. Mereka melakukan pemadaman api sampai 19.53 WIB. Kemudian melakukan pendinginan sekitar pukul 20.32 WIB. Operasi pemadaman dinyatakan selesai pada pukul 01.30 WIB, Selasa, 29 Juli 2025.
Di lokasi kebakaran Senin kemarin, Kepala Kepolisian Resor Metropolitan (Kapolres Metro) Jakarta Selatan Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly mengatakan tidak ada alarm yang terdengar sejak awal kebakaran terjadi. "Tidak ada bunyi alarm, " kata dia di lokasi, Senin, 28 Juli 2025.
Dia mengatakan titik api berasal dari salah satu kios yang sudah tutup. Kios di pasar itu tutup sekitar pukul 17.00 WIB.
"Untuk titik api dari informasi yang kami dapatkan dari salah satu pemilik kios yang berdekatan dengan sumber api, itu berasal dari salah satu toko yang sudah ditutup," kata dia.
Namun, dia belum bisa memastikan barang yang memicu kebakaran itu. Polisi masih mencari tahu penyebab terjadinya kebakaran.