Fenomena Rojali Marak, Kemendag Beri Respons Mengejutkan-Ucap Ini

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanggapi maraknya fenomena "Rojali" atau rombongan jarang beli dan "Rohana" atau rombongan hanya nanya-nanya yang belakangan terlihat di sejumlah pusat perbelanjaan. Akibatnya, meski terlihat mal ramai pengunjung tapi minim transaksi.

Kemendag menegaskan hal itu bukan pertanda melemahnya daya beli masyarakat.

"Daya beli itu kan ada peningkatan 1,9% year on year (yoy). Jadi saya bisa berargumen berdasarkan data itu saja. Seharusnya sih daya beli kita nggak terganggu (sejalan dengan maraknya fenomena Rojali)," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan saat ditemui di kantornya, Kamis (31/7/2025).

Adapun fenomena Rojali sendiri merujuk pada kebiasaan masyarakat datang ke mal tanpa melakukan transaksi belanja. Ini dianggap merugikan pelaku usaha ritel karena omzet menurun meski kunjungan meningkat.

Namun, Iqbal menyebut data Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia pada Mei 2025 menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) tetap mencatat pertumbuhan 1,9% secara tahunan, dan IPR Juni diperkirakan naik 2% yoy.

"Ada peningkatan kan, year on year loh. Berarti kan kita enggak bisa mengatakan itu jadi penurunan," ujarnya.

Iqbal mengakui fenomena Rojali bisa saja berkontribusi terhadap kontraksi bulanan pada IPR, namun ia menekankan bahwa hal itu tak cukup menjadi bukti bahwa daya beli masyarakat menurun secara umum. Ia menambahkan, kontraksi di Mei pun lebih kecil dibanding April, yang artinya kondisi ekonomi nasional tengah membaik.

Sebelumnya, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengaku prihatin dengan tren ini karena berpotensi mengganggu target pertumbuhan sektor ritel tahun ini.

"Pasti (mengurangi omzet)," kata Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja saat ditemui di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta, Rabu (23/7/2025).

APPBI mencatat pertumbuhan industri pusat perbelanjaan tahun ini belum menyentuh target. "Kenaikan trafik hanya 10%. Sebetulnya target kita kan 20%-30% kenaikannya dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya.

Alphonzus menyebut Rojali bukan fenomena baru, tapi jumlahnya meningkat belakangan ini. Menurutnya, penyebab utama adalah tekanan pada daya beli masyarakat. Ia melihat konsumen kini lebih selektif, terutama kalangan menengah ke bawah yang hanya membeli barang kebutuhan dengan harga terjangkau.

"Berbelanja kalau tidak perlu ya tidak belanja, kemudian kalaupun belanja, beli barang produk yang harga satuan yang unit harganya murah itu yang terjadi," tuturnya.

Sementara itu, masyarakat kelas menengah ke atas dinilai lebih memilih berinvestasi daripada menghabiskan uang untuk konsumsi.

Alphonzus memprediksi tren Rojali akan terus berlangsung selama daya beli belum sepenuhnya pulih. Namun, ia optimistis situasi akan membaik jika pemerintah menggelontorkan stimulus untuk mendorong belanja masyarakat.

"Jadi kami yakin fenomena ini nggak akan selamanya, ini hanya sifatnya sementara di mana daya beli masyarakat masih belum pulih," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gaya 'Rojali' saat Belanja di Mal: Banyak Mikir dan Pilih Barang Murah

Read Entire Article