Presiden Prabowo Subianto, didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, menyusuri area pemukiman warga di dekat Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (13/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Salah satu korban banjir besar di Denpasar, Bali, bernama Ni Nengah Manis (60) bercerita ke Presiden Prabowo soal kejadian yang menimpa dirinya pada Rabu (10/9) lalu.
“Waktu itu lari ibu, ada teman yang gendong, kena tali rafia jatuh, lagi ditarik ibu karena ibu tidak bisa berdiri, langsung naik airnya sampai kasur, untung sudah lari duluan ke Banjar Gerenceng jam 4 pagi,” katanya mengulang kembali dialognya dengan Presiden Prabowo, di Denpasar, Sabtu.
Diketahui Presiden Prabowo Subianto di Denpasar, Sabtu, mengunjungi salah satu kawasan terdampak banjir besar di Bali yaitu Jalan Gadjah Mada Gang IV, Denpasar, dimana pemukiman warga berdampingan langsung dengan Tukad Badung yang menjadi pemicu utama luapan air.
Ni Nengah Manis yang sehari-hari berjualan kopi di Pasar Badung tepat di depan gangnya mendapat kesempatan bercerita soal kejadian hari itu.
Setelah ia berhasil menyelamatkan diri, hingga sore hari dengan pakaian basah terpaksa ia harus mengungsi. Baru akhirnya ketika air surut kembali ke rumah kos yang ia tempati selama bertahun-tahun.
“Tembok-temboknya itu habis semua kena air, rusak, tidak ada yang bisa dipakai, kompor apa tidak bisa, tidak punya apa-apa sekarang, airnya setinggi ini (tiga meter dari tanah),” ujar Ni Nengah Manis.
Hingga hari ini ibu dua anak itu tidak dapat melanjutkan kegiatan berdagang sebab terkendala modal dan peralatan berjualan.
Namun sejak pagi mendengar kabar Presiden Prabowo hendak berkunjung ke gangnya, ia semangat dan menaruh harapan akan menjadi salah satu warga yang dikunjungi.
Ni Nengah Manis mengatakan saat curhat dengan Presiden Prabowo, ia sempat diminta menyampaikan kebutuhannya sebab akan dicatat dan diantarkan.
sumber : Antara