Liputan6.com, Jakarta Periksa payudara sendiri (SADARI) dilakukan usai menstruasi, selain itupenting juga melakukan SADANIS. Pemeriksaan payudara klinis bisa dilakukan dengan USG mammae maupun mamografi untuk menemukan tumor atau kanker payudara sedini mungkin.
Apa bedanya? Dokter spesialis bedah Aseanne Femelia Ramodora dari RS EMC Tangerang mengungkapkan alasan di balik rekomendasi USG mammae pada wanita muda.
USG mammae merupakan pemeriksaan payudara menggunakan alat ultrasonografi. dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran organ dalam tubuh. Pemeriksaan USG mamae tidak menggunakan radiasi dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Pemeriksaan ini berfungsi untuk mendeteksi ukuran, lokasi, dan jenis benjolan pada payudara, serta sebagai alat pemandu saat melakukan pengambilan sampel benjolan pada jaringan payudara (biopsi).
Sementara itu, mamografi adalah pemeriksaan pencitraan medis untuk payudara menggunakan sinar-X. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini kanker payudara dan kelainan lainnya pada payudara.
"Pada perempuan di bawah 40 tahun payudara masih kencang, kalau pakai mamografi enggak terlalu jelas gambaran (kondisi payudara)," kata Aseanne dalam dialog yang ditayangkan di Youtube RS EMC beberapa waktu lalu.
Sementara itu, mamografi baik dilakukan ketika payudara kendur.
"Kalau mamografi itu kan payudara digencet kiri kanan, kalau payudara masih padat masih kencang, gambaran kanker kurang jelas," tuturnya.