
Dalam dunia pendidikan, peran guru tidak hanya sebagai penyampai materi pelajaran, tetapi juga sebagai pembimbing emosional bagi peserta didik. Guru hendaknya memahami emosi siswa bisa menilai situasi yang dapat mempengaruhi perilaku siswa.
Emosi yang dialami siswa, baik positif maupun negatif, dapat sangat memengaruhi proses belajar serta situasi sosial di dalam kelas. Oleh karena itu, guru perlu memiliki keterampilan untuk mengenali dan menanggapi kondisi emosional siswa secara tepat.
Guru Hendaknya Memahami Emosi Siswa Bisa Menilai Situasi yang Dapat Mempengaruhi Apa?

Mengutip dari buku Pengantar Pendidikan Teori, Metode dan Praktik, Minhatul Ma’arif, dkk (2024), sebagai guru, tentu harusnya bisa bersikap terbuka, membantu dan juga mewujudkan hubungan harmonis kepada siswa-siswanya.
Guru hendaknya memahami emosi siswa bisa menilai situasi yang dapat mempengaruhi perilaku siswa. Memahami emosi siswa berarti guru mampu mengamati perubahan perilaku, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh siswa yang menunjukkan kondisi emosional tertentu.
Misalnya, siswa yang tampak gelisah atau murung bisa saja sedang mengalami tekanan di rumah atau kesulitan dalam pertemanan. Dalam hal ini, guru perlu menunjukkan empati serta memberi ruang kepada siswa untuk mengekspresikan perasaannya.
Guru juga dapat melakukan pendekatan personal, seperti berdialog secara individu guna mengetahui penyebab perubahan emosi yang memengaruhi konsentrasi atau perilaku belajar siswa.
Selain itu, guru harus memiliki kesadaran diri (self-awareness) yang baik agar dapat memisahkan antara emosi pribadi dengan kondisi siswa. Hal ini penting agar guru tidak merespons emosi siswa dengan reaksi yang berlebihan atau kurang tepat.
Melalui penguasaan keterampilan sosial emosional, khususnya dalam komponen CASEL seperti kesadaran diri dan kesadaran sosial, guru dapat menumbuhkan lingkungan kelas yang penuh pengertian dan saling menghargai.
Dengan memahami emosi siswa, guru akan lebih mudah mengelola situasi kelas, mencegah konflik, serta menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran. Pendekatan ini juga membantu siswa merasa aman, dihargai, dan termotivasi untuk belajar.
Maka dari itu, penting bagi setiap pendidik untuk terus mengembangkan kepekaan emosional sebagai bagian dari profesionalismenya.
Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Inklusif Post Test Modul PPABK 1 PPG Guru Tertentu
Jadi, guru hendaknya memahami emosi siswa bisa menilai situasi yang dapat mempengaruhi perilaku siswa. Memahami emosi siswa bukan sekadar keahlian tambahan, melainkan sebuah kebutuhan dalam mendidik generasi yang cerdas dan matang. (RIZ)