POLITIKUS Gerindra Rahayu Saraswati mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia juga telah dinonaktifkan sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra untuk periode 2024-2029.
Keponakan Presiden Prabowo Subianto itu mengumumkan pengunduran diri melalui akun media sosial Instagram miliknya. "Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," kata Sara dalam keterangan video yang dia unggah pada Rabu, 10 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dua hari sebelum mundurnya Saraswati, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra sempat mengumpulkan anggota DPR dari partainya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lokasi tersebut merupakan rumah pribadi Prabowo. Saraswati turut hadir dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin malam, 8 September 2025.
Dalam pertemuan di Kertanegara, Prabowo memberikan peringatan bagi para anggota Fraksi Gerindra di DPR agar menjaga ucapan. Prabowo menyebut mereka tidak boleh menyakiti hati rakyat. Selain itu, Prabowo juga melarang kader-kadernya untuk melakukan perilaku pamer harta yang dia sebut sebagai flexing. Pertemuan itu berlangsung secara tertutup.
Berikut fakta-fakta yang dirangkum Tempo mengenai pengunduran diri Rahayu Saraswati.
Alasan Rahayu Saraswati Keluar dari Anggota DPR
Saraswati menyebut pengunduran dirinya berkaitan dengan pernyataan yang dinilai menyakiti hati masyarakat. Pernyataan itu dia buat dalam siniar Antara TV berjudul "Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif" yang diunggah pada 28 Februari 2025.
Rahayu mengatakan dalam video berdurasi 42 menit itu, pernyataannya dipotong pada menit ke-25 hingga ke menit-27 dan viral di media sosial pada pertengahan Agustus lalu. "Dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulut api amarah masyarakat," ucap dia.
Dalam video itu, Saraswati membicarakan kewirausahaan. Dia menyebut generasi muda harus mengambil inisiatif lebih untuk menekuni dunia usaha dan mencari pekerjaan.
"Saya mohon izin, mohon maaf, karena mungkin saya dari generasi milenial yang pandangannya sedikit berbeda, karena dengan kemajuan teknologi yang ada di dunia saat ini, jangan kita bersandar kepada sektor-sektor yang sebenarnya sudah melalui masa-masa automasi," kata Saraswati pada menit ke-27 siniar yang tayang enam bulan lalu itu.
Saraswati pun mendorong anak-anak muda menjadi pengusaha. "Anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas jadilah pengusaha. Jadilah entrepreneur. Daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat temen-temen lu," ucap dia.
Kemudian, Saraswati mengatakan pemuda tidak bisa sepenuhnya berharap kepada pemerintah untuk menyediakan pekerjaan. Ia mengibaratkan orang-orang yang bergantung pada pemerintah dengan orang-orang di zaman kolonial yang berharap lapangan kerja dari raja, ratu, hingga priyayi.
Pada Rabu, 10 Februari 2025, saat mengumumkan pengunduran dirinya, Saraswati pun meminta maaf karena telah menyakiti masyarakat. Dia mengaku sadar bahwa ia adalah orang yang memiliki privilese dari latar belakang keluarganya. Oleh karena itu, ia merasa bertanggung jawab dan menyatakan mundur dari DPR.
Respons Fraksi Gerindra
Fraksi Gerindra mengaku kaget dengan keputusan pengunduran diri Rahayu Saraswati. Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Bambang Haryadi mengatakan perempuan yang akrab disapa Sara itu merupakan anggota parlemen sekaligus kader yang aktif.
Menurut Bambang, Sara kerap kali turun langsung ke daerah pemilihannya di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. "Kontroversinya minim sekali, kaget juga kami,” ucap Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025.
Bambang pun mengaku bingung di mana letak kesalahan pada pernyataan Saraswati hingga harus mundur dari kursi Parlemen. Menurut Wakil Ketua Komisi XII DPR itu, Sara justru memberikan dorongan positif bagi perempuan untuk berperan dalam pertumbuhan ekonomi kreatif.
Bambang lantas menegaskan Fraksi Gerindra menghormati keputusan Sara. Fraksi Gerindra sudah sepakat untuk menonaktifkan Sara di DPR. Fraksi juga mengkaji dan berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra soal pengunduran diri Sara.
Bambang memastikan Gerindra akan menindaklanjuti pengunduran diri Saraswati sesuai dengan kaidah undang-undang. “Karena beliau adalah anggota DPR dan juga merupakan kader partai,” katanya.
Gerindra Anggap Spekulatif Isu Rahayu Saraswati Mundur DPR Demi Jadi Menteri
Bambang juga menyatakan bahwa mundurnya Saraswati dari DPR tak berkaitan dengan kursi menteri yang masih kosong. Saat ini Kepala Negara belum melantik pengganti Menteri Pemuda dan Olahraga yang sebelumnya dijabat oleh Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo.
Sara, diisukan bakal ditunjuk menjadi Menpora yang baru. Namun, Bambang menepis kabar itu. "Itu terlalu spekulasi," kata dia. Menurut Bambang, penunjukkan seseorang menjadi menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Menurut dia, kalaupun Sara akan menjadi menteri, Sara tidak harus mundur dulu dari DPR. Ia mencontohkan dalam kasus Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yang baru, Mukhtarudin, sebelumnya merupakan anggota Komisi XII DPR. “Beliau menjadi menteri dulu itu, baru mulai hari ini, kalau enggak salah, melakukan proses pengunduran diri,” kata Bambang.
Profil Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo atau Sara adalah anak kedua dari pasangan Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo. Saat ini, ia berusia 39 tahun.
Sara berasal dari keluarga politik. Ayahnya adalah adik dari Presiden Prabowo Subianto. Di Partai Gerindra yang didirikan Prabowo dan Hashim, Sara menjabat sebagai wakil ketua umum.
Sara menempuh pendidikan sekolah dasar (SD) di Tarakanita 2 pada 1992 hingga 1998. Setelah itu, dia melanjutkan sekolah di United World College, Singapura hingga 1999. Sara kemudian bersekolah di College du Leman Swiss pada 1999 hingga 2003. Lulus SMA, Sara berkuliah di University of Virginia, Amerika Serikat. Dia diterima di Universitas Virginia dengan Early Decision di mana ia melanjutkan pembelajaran dengan fokus di Drama dan Peradaban Kuno Yunani dan Roma.
Pada 2013, Sara memasuki Partai Gerindra dan ditugaskan pada Dapil IV Jawa Tengah yang meliputi Sragen, Karanganyar dan Wonogiri. Kemudian, Sara juga sempat menjabat sebagai Ketua Divisi Advokasi Perempuan di kepengurusan Partai Gerindra periode 2015-2020.
Pada Pemilu 2014, Sara mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari daerah pemilihan atau Dapil Jawa Tengah IV. Dia berhasil lolos ke DPR dan menjabat hingga 2019 di Komisi VIII DPR. Pada Pemilu 2019, Sara kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR. Namun, dia gagal lolos ke Senayan.
Sara sempat mencalonkan diri menjadi wakil wali kota Tangerang Selatan pada 2020. Dia berpasangan dengan Muhamad, mantan sekretaris daerah Kota Tangerang Selatan yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, pasangan tersebut gagal memenangkan pemilihan.
Ervana Trikarinaputri dan Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam tulisan ini.