
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy atau akrab disapa Romy menyampaikan pendapatnya usai dua kubu PPP, antara kubu Mardiono dan Agus Suparmanto, mencapai perdamaian atau islah. Menurut Romy, islah dalam partai politik lebih tinggi kekuatannya dari AD/ART.
"Dalam politik, kompromi dan kesepakatan para pihak, letaknya di atas peraturan. Karena pada dasarnya, peraturan dibuat sebagai titik pijak. Jika para pihak sudah berpijak di titik yang sama, maka kesepakatan yang dibuat menjadi kebenaran faktual," ucap Romy, lewat keterangannya, Selasa (7/10).
Atas islah dua kubu yang berseteru terkait pucuk kekuasaan PPP itu, Romy mengucapkan terima kasih atas fasilitasi Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas. Kata Romy, Menkum mampu mencari solusi dalam waktu singkat mengatasi kemelut yang ada di dalam PPP.
"Mungkin masih ada yang tak puas, karena keputusan damai memang takkan memuaskan seluruh pihak. Tapi mohon jangan lagi ada gugat-menggugat secara hukum agar PPP kembali kondusif," kata Romy.

Romy mengajak semua fungsionaris dan kader PPP untuk menyambut baik perdamaian ini, demi konsolidasi dan kesatuan partai.
"Mari bersatu kembali, fokus konsolidasi partai, dan merengkuh kembali simpati publik," ucapnya.
Terakhir Romy minta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Terutama atas sejumlah pemberitaan yang tersiar di media.
"Atas nama keluarga besar PPP, saya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, atas kegaduhan selama sepekan terakhir yang tersiar di media akibat Muktamar X PPP. Sekaligus kami memohon kritik, saran, dan doa untuk perbaikan kami agar bisa kembali mendapatkan kepercayaan publik pada Pemilu 2029 untuk kembali ke Senayan," tutupnya.